Advertisement
FINAL FOUR PROLIGA 2013: Juara Bertahan Jakarta BNI 46 Muluskan Langkah ke Grand Final

Advertisement
[caption id="attachment_398871" align="alignleft" width="500"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/20/final-four-proliga-2013-juara-bertahan-jakarta-bni-46-muluskan-langkah-ke-grand-final-398870/voli-ilsutrasi-3" rel="attachment wp-att-398871">http://images.harianjogja.com/2013/04/Voli-ilsutrasi2.jpg" alt="" width="500" height="478" /> ilustrasi.dok[/caption]
JOGJA-Juara bertahan putra Jakarta BNI 46 memuluskan jalan menuju grand final setelah meraih kemenangan keduanya pada pertandingan babak empat besar putaran pertama kompetisi bola voli BSI Proliga 2013, Sabtu (20/4/2013) malam.
Advertisement
Pada laga kedua di GOR Amongrogo Jogja, Aji Maulana dan kawan-kawan membungkam perlawanan tim sekotanya Jakarta Sananta Indocement dengan skor 3-1 (23-25, 25-23, 25-21, 25-18), sekaligus memantapkan posisi di puncak klasemen.
Sehari sebelumnya, Jakarta BNI yang sudah lima kali merasakan gelar juara Proliga, menghajar jawara 2011 Palembang Bank Sumsel Babel juga dengan skor 3-1.
"Dibanding kemarin, hari ini kami bermain lebih rileks dan tidak tegang lagi. Semua instruksi pelatih dijalankan dengan baik di lapangan," kata Kapten tim Jakarta BNI, Aji Maulana, usai pertandingan.
Menurut ia, timnya tidak cepat mengantisipasi serangan lawan dan "passing" yang kurang sempurna, sehingga set pertama tertinggal.
Pelatih Jakarta BNI Roy Makpal menambahkan strategi memperkuat blok untuk meredam serangan dari Rudi Tirtana dan Igor Guiellen Goranves berjalan efektif dan sering menghasilkan angka.
"Kekuatan Sananta memang ada di Rudi dan Igor, sehingga blok-blok harus lebih rapat untuk meredam mereka," ujarnya.
Sementara itu, Pelatih Jakarta Sananta Ade Kelana mengatakan permainan pada set pertama dan kedua berjalan seimbang, tetapi penampilan timnya terus menurun di dua set berikutnya.
"Set ketiga harusnya bisa diambil tapi 'receive' tidak mendukung. Set empat konsentrasi anak-anak sudah hilang semuanya," ujarnya.
Ade Kelana membantah jika kekalahan kedua kalinya ini akibat kelelahan fisik pemain, karena sebelumnya bertanding lima set hingga Sabtu dini hari melawan Surabaya Samator.
"Soal itu tidak terlalu berpengaruh, tetapi memang ada faktor lain yang tidak jalan sesuai harapan. Ini jadi bahan evaluasi untuk menghadapi laga terakhir lawan Bank Sumsel," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Megaproyek Pembangunan IKN, Jokowi: Untuk Mengatasi Ketimpangan Ekonomi
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement