Advertisement
JELANG DERBY DIY : Resmi, PSIM VS PSS Batal Digelar di Mandala

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Rencana penggunaan Stadion Mandala Krida, Jogja sebagai tempat digelarnya derby antara PSIM menjamu PSS Sleman dalam lanjutan Divisi Utama, Jumat (8/8) mendatang batal digelar. Panpel PSIM tidak mendapatkan izin dari BPO DIY dan kepolisian setempat.
Penolakan resmi dari kepolisian setempat disampaikan Selasa (5/8/2014) siang melalui surat bernomor B/SKET-8/175/VIII/2014. Dalam surat itu, Polresta Jogja menyatakan keberatan jika laga digelar di Stadion Mandala Krida. Alasannya selama ini laga yang dilangsungkan di tempat itu selalu berakhir ricuh.
Selain itu, kepolisian juga melihat hubungan suporter PSIM yakni The Maident dan Brajamusti yang belum harmonis. Jika laga tetap digelar dikhawatirkan akan terjadi bentrok antara kedua kelompok.
Advertisement
"Kondisi Stadion Mandala Krida dalam proses renovasi sehingga tidak layak digunakan. Banyaknya pecahan pecahan material renovasi stadion dapat dijadikan bahan untuk saling melempar antar supporter," terang Ketua Panpel PSIM Jogja, Ricardo "Edo" Mukti Wibowo kepada wartawan di Wisma PSIM.
Penolakan juga disampaikan oleh BPO DIY. Mereka menolak memberikan izin dengan pertimbangan pengerjaan renovasi di tempat tersebut. Stadion yang direnovasi sejak 7 Juli lalu itu riskan dijadikan tempat digelarnya laga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
Advertisement