Advertisement
Berdasarkan Falsafah Sepak Bola Kuno yang Dia Anut, Presiden Munchen Kritik Ozil

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Presiden Bayern Munchen Uli Hoeness senang dengan pensiunnya Mesut Ozil dari sepak bola internasional. Hoeness, penyerang yang membela Jerman Barat selama 1972-1976 mengatakan Ozil adalah pemain yang lemah.
Ozil mengumumkan pengunduran dirinya lewat akun Twitter, Minggu (22/7/2018). Dia tak lagi sudi membela Die Mannschaft selama masih menjadi korban perilaku rasisme. Ozil menjadi sasaran kritik setelah berfoto dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Mei di London atau satu bulan sebelum Piala Dunia 2018 dimulai. Alih-alih simpati kepada Ozil, Presiden Bayern, Hoeness, menuduh pemain Arsenal itu menggunakan kontroversi fotonya bersama Erdogan untuk menutupi kelemahannya di lapangan.
Advertisement
Hoeness dibesarkan oleh sepak bola Jerman yang mengandalkan kerja keras, bukan kemampuan teknis dan kritik yang dia lontarkan untuk Ozil sangat terlihat dilandasi filosofi sepak bola kunonya.
“Saya senang semuanya sudah berakhir. Ozil bermain buruk dalam beberapa tahun terakhir. Ia memenangi teken terakhirnya pada Piala Dunia 2014,” ucap Hoeness kepada Bild, Senin (23/7/2018).
Hoeness mencibir gaya main Ozil yang hanya mengandalkan umpan. “Semua yang dilakukannya di lapangan hanya melakukan umpan-umpan silang. Kini, ia menyembunyikan dirinya sendiri dan penampilannya yang buruk di balik foto tersebut,” Hoeness melanjutkan.
Padahal, gaya main yang dikembangkan Jerman sangar berbasis umpan dan penguasaan bola. Jerman, sebagaimana Spanyol dan Barcelona, kini lebih menghargai kualitas individu ketimbang otot. Ozil pun mampu memberi pengaruh besar dalam perubahan ini. Namun, tak selamanya kemampuannya dihargai
"Tiap kali Bayern bertanding melawan Arsenal kami selalu membidik Ozil. Sebab, kami tahu ia adalah titik lemah,” kata Hoeness yang meraih Piala Dunia 2974 bersama Jerman Barat.
Hoeness bukan sosok terpuji. Ketika Ozil membawa Jerman memenangi Piala Dunia 2014 di Brasil, Hoeness menjalani hukuman penjara tiga setengah tahun karena penggelapan pajak. Ia kemudian dibebaskan pada akhir 2016 dan kemudian terpilih sebagai Presiden Bayern.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber :
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BMKG Beri Peringatan, Dalam Sepekan Ini Hujan Lebat Bisa Terjadi Tiba-tiba di Pulau Jawa
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 10 April 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 10 April 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Kamis 10 April 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Kamis 10 April 2025
- Jadwal DAMRI di Jogja Hari Ini, Cek Tarifnya di Sini
Advertisement