Advertisement
Arena Equestrian dan Velodrome Asian Games Diminati Asing
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ajang Asian Games sudah lama berakhir. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan semua venue Asian Games 2018 bernilai investasi. Bahkan, lanjut Wapres, keraguan awal pemerintah soal keberlangsungan arena equestrian dan velodrome terjawab sudah karena bisa menarik investor asing.
“Jadi terbalik apa yang kita pikirkan bahwa ternyata apa yang kita bangun betul-betul investasi. Terakhir yang kita ragukan tentang equestrian dan velodrome. Justru sekarang orang luar negeri antre untuk memanfaatkan sebagai tempat pelatihan, dua hal itu,” ujarnya seusai rapat evaluasi Asian Games 2018 di Istana Wakil Presiden RI, Jumat (14/12/2018).
Advertisement
Dia mencontohkan, salah satunya kawasan Gelora Bung Karno. Pihak-pihak yang ingin menyewa guna menyelenggarakan acara di kawasan tersebut harus menunggu berbulan-bulan agar mendapatkan kesempatan.
Oleh karena itu, Wapres Jusuf Kalla optimistis biaya pemeliharaan arena-arena yang tersebar di tiga provinsi yaitu Sumatra Selatan, DKI Jakarta, dan Jawa Barat tidak akan menyedot dana pemerintah.
“Apa yang kita buat itu artinya sisi ekonominya sangat baik. Ada surplus, ada yang minus. Digabung menjadi satu masih surplus. Olah raga ini tidak bisa dihitung sebagai bisnis tapi dari segi kita dapat pelihara secara maksimum dengan baik tapi juga menghasilkan surplus. Tak akan melibatkan APBN,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan di Asia hanya ada empat arena velodrome bertaraf internasional dan salah satunya ada di Indonesia.
Arena tersebut saat ini akan dijadikan tempat berlatih satelit jarak jauh oleh federasi sepeda dunia.
“Jadi, pelatnas-pelatnas berbagai negara di dunia akan menggunakan velodrome untuk latihan dan mereka menyewa pada kita. Jadi di Asia itu ada empat, salah satunya di Indonesia,” kata Anies.
Anies mengakui, biaya pemeliharaan velodrome yang berlokasi di Rawamangun, Jakarta Timur itu amat mahal. Untuk biaya pendingin ruangannya saja per bulan menelan dana Rp1,2 miliar.
Oleh karena itu saat akan dibangun dikhawatirkan akan menjadi tempat yang kurang bermanfaat setelah Asian Games 2018 selesai dilaksanakan. Namun saat ini justru menjadi salah satu tempat yang punya pemasukan paling aman karena dapat disewa oleh beberapa negara.
Sementara itu untuk arena equestrian Anies menyebut pekan depan akan diumumkan pelelangan pengelolaannya. Arena tersebut akan menjadi breeding centre untuk kuda-kuda kelas dunia.
“Cuacanya memungkinkan, fasilitasnya kelas dunia, jadi malah ini menjadi sumber pemasukan. Jadi dua venue ini yang dahulunya dikhawatirkan menjadi cost centre sekarang jedi revenue centre," ucap Anies.
Adapun perusahaan yang akan mengikuti pengajuan pengelolaan yaitu yang memiliki lisensi. Bahkan Anies menyebut pekan lalu sudah ada perusahaan asal Jerman yang memiliki lisensi pengembangbiakan kuda pacuan yang ingin masuk berinvestasi di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/BisnisIndonesia
Berita Lainnya
- Warga Keprabon Sambat Minta Dibuatkan Polisi Tidur, Ini Respons Wali Kota Solo
- JPU Ajukan Banding atas Vonis Pesilat Aniaya Remaja Boyolali hingga Meninggal
- Hari Terakhir Pendaftaran CPNS Klaten, 4 Formasi Masih Sepi Peminat
- Di Akhir Masa Jabatan Presiden Jokowi Tak di IKN Sepenuhnya, Muter ke Daerah
Berita Pilihan
Advertisement
Ditanya Soal Peluang Perombakan Kabinet saat Berkantor di IKN, Jokowi Hanya Tersenyum
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cacar Monyet Belum Ditemukan di Bantul, Dinkes: Tetap Waspada
- Dinas Dikpora Kota Jogja Maksimalkan Penjaringan Bakat Seni dan Olahraga Siswa
- KPU Akan Tetapkan dan Undi Nomor Urut Paslon Cawalkot Jogja 2024 Dalam Waktu Dekat
- KPU Bantul Umumkan Hasil Penelitian Persyaratan Administrasi Bakal Paslon Pilkada Bantul
- Warga Bong Suwung Jogja Kirim Surat ke Presiden Jokowi, Minta Keadilan Terkait Penggusuran
Advertisement
Advertisement