Advertisement
PENGATURAN SKOR: Mbah Putih Dikenal sebagai Sosok Bijak

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ditangkapnya Dwi Irianto alias Mbah Putih, anggota nonaktif Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Jumat (28/12/2018) pagi, mengejutkan insan sepak bola di DIY.
Mbah Putih selama ini dikenal sebagai orang bijak dan sering memberikan saran demi perkembangan sepak bola di DIY.
Advertisement
“Sosok Mbah Putih kami kenal sebagai orang yang bijak. Utamanya dalam memberikan saran bagi perkembangan organisasi kami,” kata Ketua Askot PSSI Kota Jogja, M Irkham, saat mengunjungi rumah Mbah Putih, di kawasan Demangan, Gondokusuman, Kota Jogja, Jumat sore.
Selain aktif memberikan saran untuk perkembangan persepakbolaan yang diampu oleh Askot PSSI Kota Jogja, Mbah Putih juga sempat menjadi Sekretaris Umum Asprov PSSI DIY dan Wakil Ketua Umum PSSI DIY. Dia kemudian mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua Umum PSSI DIY karena kesibukannya di Komdis PSSI beberapa waktu lalu.
“Selama ini, kami banyak mendapatkan masukan dari beliaunya,” kata Irkham.
Ketua Umum PSIM Jogja Agung Damar Kusumandaru enggan mengomentari penangkapan tersebut. “Saya belum tahu secara terperinci persoalannya. Saya tidak akan berkomentar dulu, sebab saya juga baru tahu dari teman-teman media,” kata Agung Damar.
Hal sama juga diungkapkan oleh Manajer PSS Sleman Simantoro. Ia mengaku dirinya adalah orang baru di sepak bola.
“Saya baru setahun di bola itu pun pas menjadi manajer. Saya tidak akan berkomentar,” ucapnya.
Tokoh sepak bola Sleman yang juga mantan anggota Komite Eksekutif PSSI, Subardi, mengatakan persoalan yang membelit Mbah Purih adalah perkara hukum. “Biarlah diselesaikan secara hukum,” kata Subardi.
Adapun Sekretaris PSIM Jogja Jarot Sri Kastawa mengaku prihatin dengan penangkapan Dwi Irianto. “Kami berharap agar yang terbaik. Kami masih menunggu perkembangannya juga,” kata Jarot.
Mbah Putih ditangkap karena diduga terlibat dalam pengaturan skor.
Skandal ini terkuak setelah mantan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indriyani dan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengungkapkannya di gelar wicara Mata Najwa yang ditayangkan di televisi. Johar Lin Eng disebut menerima fulus Rp25 juta, sedangkan Dwi Irianto Rp15 juta. Persibara dijanjikan promosi ke Liga 2, tetapi gagal. Lasmi kemudian melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya pada 19 Desember.
Mbah Putih menyangkal tuduhan tersebut dan berjanji kooperatif dengan polisi. Dia bahkan mendukung upaya membongkar perilaku lancung yang mencoreng sepak bola nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Diduga Terima Gratifikasi Rp18 Miliar
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Alternatif ke Gunungkidul Bakal Dilengkapi Underpass di Kawasan Perbukitan Prambanan
- Libur Akhir Tahun, Sat Pol PP DIY Siagakan Ratusan Personel SRI Jaga Kawasan Pantai
- Bawaslu DIY Kesulitan Menindak Kampanye Terselubung Anggota Dewan Petahana
- Kekayaan Guru Besar UGM Sekaligus Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Suap, Punya 4 Rumah Rp23 Miliar di Sleman
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
Advertisement
Advertisement