Advertisement
Preview Porto Vs Roma: Misi Menyelamatkan Telur di Francecso yang Ada di Ujung Tanduk
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco, bak telur yang berada di ujung tanduk. Media-media Italia menyebut Di Francesco bakal ditendang jika Giallorssi gagal melangkah ke perempat final Liga Champions.
Roma sangat inkonsosten di musim ini, khususnya di liga domestik. Akhir pekan lalu, Serigala Ibu Kota secara mengejutkan takluk 0-3 dari Lazio pada Derby della Capitale di Serie A. Kekalahan itu memaksa Roma tertahan di peringkat kelima klasemen sementara dengan terpaut 28 poin dari Juventus yang bertengger di puncak. Sedangkan di Coppa Italia, Roma disingkirkan Fiorentina dengan skor supertelak 1-7, Januari lalu.
Advertisement
EDF, sapaan Eusebio Di Francesco, disebut-sebut bakal kehilangan pekerjaan jika sampai timnya juga keok di Liga Champions. Roma memang meraih kemenangan 2-1 pada leg pertama babak 16 besar melawan Porto. Namun, skor tersebut belum membuat Daniele De Rossi dkk. merasa tenang karena Porto diuntungkan dengan gol tandang. Roma akan tersingkir dari Liga Champions jika sampai kalah 0-1 pada leg kedua di markas Porto, Estadio Do Dragao, Porto, Kamis (7/3/2019) pukul 03.00 WIB.
Seperti dilansir calciomercato.com, Selasa (5/3/2019), EDF masuk daftar bursa pelatih yang bakal dipecat di Italia saat ini. Sky Italia menyebut EDF akan dipaksa hengkang jika Roma gagal menyegel tiket ke perempat final Liga Champions.
Petinggi Roma sepertinya sudah menyusun ultimatum untuk EDF. Bahkan, rumor siapa penggantinya mulai merebak. Salah satu kandidatnya yakni Paulo Sousa. Manajemen Roma yang diwakili Ramon Rodriguez alias Monchi disebut-sebut menemui Sousa di Bordeaux, Rabu (6/3/2019) waktu setempat. Selain itu, mantan pemain Roma, Christian Panucci yang kini melatih Timnas Albania juga masuk bursa pengganti EDF.
Roma sendiri memiliki rekor tak terlalu bagus saat melakoni leg kedua di markas lawan. Ini adalah kali kelima dalam sejarah klub Ibu Kota Italia ini harus berjibaku di kandang lawan pada leg kedua babak 16 besar. Celakanya, Il Giallorossi menuntaskannya dengan dua kali lolos ke perempat final dan dua lali lainnya terliminasi.
EDF perlu mewaspadai pertahanan timnya yang semakin rentan kebobolan. Bayangkan, Il Giallorossi hanya meraih sekali clean sheet dalam sembilan laga tandang terbaru mereka di semua kompetisi. Kelemahan di barisan belakang itu juga diakui oleh sang pelatih.
"Tidak masuk akal kebobolan sebuah gol dari lemparan ke dalam. Ini juga terjadi saat melawan Frosinone, marking kami semuanya berantakan, kami terlalu banyak mengalami kesalahan bertahan musim ini. Mengkreasi peluang saja tidak cukup," jelas EDF, seperti dikutip football-italia.net.
Porto juga menelan kekalahan sebelum turun dalam bentrok leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Tim berjuluk Dragoes (Sang Naga) ini menelan kekalahan dari musuh abadi mereka, Benfica, dalam duel O Clasico dengan skor 1-2 pada Primeira Liga, di Estadio Do Dragao, akhir pekan lalu. Yacine Brahimi dkk. tentu berambisi menebus kekalahan di O Clasico dengan memberi tiket peremat final Liga Champions.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Punya Inovasi 5 Klaster, Rejowinangun Masuk Lima Besar Kelurahan Terbaik Se-Kota Jogja
- AHY Menegaskan Tidak Akan Ada Lagi Asal Menggusur di IKN
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024
- Pegagan Berpotensi Memperbaiki Daya Ingat, Guru Besar UGM: Meningkatkan Dopamin
- Pj Walikota Jogja Singgih Raharjo Maju Pilkada, Begini Respons Pemda DIY
Advertisement
Advertisement