Advertisement
Tetap Dampingi Tim meski Terinfeksi Corona, Pelatih Atalanta Dikecam

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Valencia kaget dan mengecam pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini yang tetap mendampingi timnya dalam pertandingan Liga Champions pada Maret lalu sekali pun dia terinfeksi virus Corona.
Dalam pengakuannya kepada surat kabar Italia La Gazzetta dello Sport, Minggu (31/5/2020) waktu setempat, Gasperini mengatakan sedang sakit sehari sebelum pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Valencia pada 10 Maret. Laga itu dimainkan tanpa penonton karna Italia utara, wilayah asal Atalanta, sudah menjadi episentrum virus Corona di Eropa.
Advertisement
Gasperini juga memastikan saat itu dia sudah dinyatakan positif terkena virus Corona.
“Saya takut. Sehari sebelum laga itu saya sakit, dan sore pada pertandingan itu saya makin parah. Saya tak bisa tidur nyenyak dua malam berikutnya. Jika Anda liat foto-foto, saya tidak terlihat sehat di bangku pemain. Saya tidak demam, tetapi saya merasakannya,” ujar Gasperini.
Ia kemudian melakukan isolasi mandiri selama tiga pekan di pusat pelatihan Atalanta setelah laga melawan Valencia itu.
Valencia kemudian mengeluarkan pernyataan yang menyatakan mereka terkejut oleh pengakuan Gasperini.
“Tindakan semacam itu, jika benar terjadi, membahayakan semua orang selama perjalanan itu karna tinggal di Valencia,” demikian pernyataan klub Spanyol itu seperti dikutip Reuters, Senin (1/6/2020).
Valencia menggarisbawahi pertandingan itu dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat guna mencegah penyebaran Covid-19 sehingga ironis ada orang yang sudah terpapar virus Corona masih mengikuti pertandingan di stadion tertutup tersebut.
Pertandingan itu dimenangi Atalanta 4-3. Atalanta melaju ke perempat final berkat keunggulan agregat 8-4.
Sepekan setelah pertandingan itu, Valencia mengumumkan bahwa 35 persen skuat dan stafnya positif Covid-19.
Leg pertama laga kedua tim dilangsungkan di San Siro di Milan, yang dihadiri oleh sekitar 40.000 penonton yang diyakini menjadi penyebab meluasnya infeksi di Italia dan Spanyol yang kemudian disebut oleh Wali Kota Bergamo Giorgio Gori sebagai "bom biologi".
Italia menduduki urutan ketiga terparah di dunia dengan 33.000 korban meninggal dunia, sedangkan di Spanyol ada 27.000 nyawa manusia yang melayang akibat virus Corona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Mahasiswi di Bantul Jadi Korban Penipuan Modus ATM, Uang Rp17,5 Juta Raib
- 100 Personel Satpol PP Dikerahkan untuk Membersihkan Sampah Liar di Bantul
- Merespons Upah Rendah Buruh, MPBI DIY Gelar Pasar Murah May Day
- Banjir dan Tembok Ambrol Diterjang Banjir, Penjaga Sekolah SD Bogem II di Sleman Diungsikan
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Palur
Advertisement