Advertisement
Kuota Penonton MotoGP Mandalika Diperkirakan Hanya 50.000 Orang

Advertisement
Harianjogja.com, MATARAM - Kuota penonton balap MotoGP 2022 di sirkuit Mandalika diperkirakan hanya 50.000 orang dari kapasitas penonton yang mencapai 200.000 orang.
Masih adanya pandemi covid-19 menjadi pertimbangan pembatasan kuota penonton MotoGP yang rencananya akan digelar pada 19 - 20 Maret 2022. Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Moh Faozal menjelaskan kuota 50.000 orang merupakan estimasi sementara.
Advertisement
"Estimasi dari ITDC untuk kuota penonton MotoGP sejumlah 50.000 orang. Ini meningkat 25.000 ribu dibandingkan penonton World Superbike lalu. Pertimbangannya karena situasi masih pandemi. Tetapi keputusan tetapnya nanti dari pemerintah pusat, berapa kuota yang diberikan," jelas Faozal, Jumat (31/12/2021).
Dinas Perhubungan saat ini menyiapkan skema transportasi untuk mengangkut penonton dari berbagai pintu kedatangan di Lombok seperti bandara, pelabuhan Lembar maupun Gili Mas. "Untuk kebutuhan kendaraan pasti meningkat, saat World Superbike saja butuh 97 kendaraan. Berapa kebutuhan saat MotoGP kami masih menghitung," kata Faozal.
Selain transportasi, ketersediaan akomodasi di NTB juga terus disiapkan di Lombok. NTB saat ini memiliki ketersediaan 14.000 kamar dari hotel bintang 5 hingga home stay yang tersebar di Mandalika, Mataram, Senggigi hingga Gili Terawangan. Bali dan Labuhan Bajo juga disiapkan sebagai alternatif menginap penonton jika akomodasi di NTB sudah penuh.
Sementara itu, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB Edo Nurhaedin menjelaskan selain MotoGP pada 2022, NTB memiliki 5 event balap bergengsi yang harus dipersiapkan dengan matang yakni Pra Musim MotoGP pada Februari 2022, balap MotoGP 2022, IATC 2022, World Superbike, Motorcross atau MXGP.
"Jadi magnet sirkuit Mandalika kuat sekali, selain event balap kegiatan MICE dari asosiasi spare part motor semua akan dilakukan di Mandalika," jelas Edo.
Edo menjelaskan MotoGP dan event balap lainnya akan memberi dampak ekonomi yang luar biasa bagi NTB mulai dari akomodasi, UMKM, hingga ke kas daerah. "Tentu dampak ekonominya luar biasa, oleh sebab itu kondusifitas daerah harus dijaga dengan baik," kata dia.(K48)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,2 Guncang Malang, Ini Penjelasan BMKG
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Korupsi Kasir BUKP di Bantul Rp3,4 Miliar Ludes untuk Kepentingan Pribadi, Hanya Tersisa Rp50 Juta
- Kota Jogja Siapkan Lahan Pembuangan Sampah di TPA Piyungan, Status Pinjam Pakai
- Korupsi Bank Kredit di Bantul Terus Ditelusuri, Kejati DIY: Kemungkinan Tersangka Lain Masih Diselidiki
- Ada Peralihan Jalur di Mojokerto, Sejumlah Perjalanan KA Daop 6 Yogyakarta Terlambat
- Pemkot Jogja Beri Penghargaan 50 Wajib Pajak yang Taat
Advertisement
Advertisement