Advertisement
Pelatih Persela Kantongi Sejumlah Catatan Usai Timnya Dibekuk Persikab

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Pelatih Persela Lamongan, Fakhri Husaini mendapat pelajaran penting setelah anak asuhnya menggelar uji coba beruntun kontra PSMS Medan (17/6/2022) dan Persikab Kab. Bandung (19/6/2022).
Di laga pertama, Persela hanya mampu bermain imbang 1-1 atas Ayam Kinantan, julukan PSMS. Gol tuan rumah diciptakan Imas Pamungkas.
Advertisement
Sementara di laga kedua, Laskar Joko Tingkir terpaksa menyerah 3-2 dari klub promosi tersebut. Gol bagi Persela tercipta di masing-masing babak melalui aksi Ariel Sharon de Keyzer dan Risqki Putra Utomo.
"Ini dua pertandingan yang menurut saya sangat positif, buat pemain dan kami tim pelatih. Kami bisa tahu semua kualitas permainan baik secara individu, unit maupun tim," katanya dikutip dari laman resmi klub, Senin (20/6/2022).
"Di pertandingan kedua, skor akhir kami kalah. Tapi saya melihat ada progres yang cukup signifikan yang diperlihatkan oleh pemain terutama di babak kedua tadi," sambung pria asal Aceh itu.
Pelatih berusia 56 tahun itu melihat ada sisi positif dan negatif dari permainan anak asuhnya. Satu hal yang disorotinya adalah bagaimana Zulham Zamrun dkk menangani situasi bola mati.
"Kami kemasukan dengan dua gol yang terjadi karena set-piece. Ini tentu bukan sesuatu yang kami harapkan tapi ini pelajaran bagus buat buat kami. Sementara kami bisa buat gol lewat open Play. Cuma ada beberapa situasi set-piece kami enggak bisa buat gol," ungkapnya.
"Nah ini ini tentu akan menjadi catatan kami tim pelatih untuk untuk mempersiapkan tim ini agar ke depan bisa lebih kompetitif, lebih baik terutama dalam situasi open-play, maupun menghadapi bola-bola set-piece dari lawan," tegas Fakhri.
Fachri menyatakan sejak awal ingin melihat transisi negatif yang seminggu terakhir terus diasah selama latihan.
"Saya sudah sampaikan ke pemain jauh hari. Ball position penting, seberapa bagus passing itu penting. Tetapi yang jauh lebih penting adalah seberapa besar agresif kalian ketika kehilangan bola," jelasnya.
"Dan itu mereka lakukan semua. Hilang bola, kami bisa rebut bola kembali, hilang bola kami cepat melakukan transisi negatif," sambungnya.
Namun, eks pembesut Timnas Indonesia U-16 itu melihat transisi negatif yang dilakukan anak asuhnya belum berjalan optimal. Menurutnya, masih ada kesalahan mendasar yang membuat permainan mereka tak berkembang.
"Masalahnya, ketika bola itu kami dapatkan mereka masih kurang tenang. Sehingga dalam beberapa situasi, cepat juga hilang bola. Nah, inilah gunanya uji coba," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

DPR RI Desak Mendagri Tito Hentikan Efisiensi Dana Transfer ke Daerah
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pasien Stroke di Sleman Capai Lebih dari 5.000 Orang
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 15 September 2025, Ribuan Pesilat Bertemu di Jogja, Hasil Man City vs Man United, Mafia Tanah Kas Desa
- Dispar Bantul Pindahkan TPR Wisata Pantai dengan Tenda Darurat
- Polsek Mergangsan Jogja Amankan ODGJ yang Lempar Botol ke Tukang Parkir
- Bupati Sleman Tugaskan OPD Dampingi Kalurahan Kelola Tanah Kas Desa
Advertisement
Advertisement