Advertisement
Juventus Dihukum Pengurangan 15 Poin karena Pemalsuan Nilai Transfer dan Laporan Keuangan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Juventus dihukum pengurangan 15 poin oleh Pengadilan Liga Italia (FIGC) karena pemalsuan laporan keuangan. Juventus pun kini harus merosot ke posisi 10.
Kabar buruk datang dari tim papan atas Liga Italia, Juventus, yang mendapat hukuman pengurangan sebanyak 15 poin.
Hukuman pengurangan poin di Liga Italia kepada Juventus ini diberikan akibat kasus pemalsuan nilai transfer dan keuntungan modal.
Pengurangan poin kepada Juventus di Liga Italia, berawal dari diterimanya tuntutan Jaksa FIGC oleh Pengadilan Banding Federal yang membuka kembali sidang terhadap Juventus.
Jaksa FIGC, Giuseppe Chine, meminta persidangan dibuka kembali setelah adanya investigasi Prisma terkait praktik adanya dugaan pembayaran rahasia pemain yang disetujui pada awal pandemi Covid-19.
Akibatnya Pengadilan Banding Federal membuka kembali kasus tersebut dan menyelidiki kasus ini lebih dalam.
Juventus diselidiki karena masalah yang dikenal di Italia dengan istilah "plusvalenza". Plusvalenza sejatinya adalah istilah akuntansi dalam bahasa Italia untuk mendeskripsikan laba hasil penjualan aset.
Plusvalenza secara khusus sering dipakai untuk menjelaskan selisih antara harga jual (yang lebih tinggi) dengan biaya dari sebuah aset tertentu.
La Vecchia Signora disebut merekayasa nilai transfer dan pembukuan finansial untuk mengakali aturan FFP (Financial Fair Play).
Contoh nyata ada pada transfer tukar guling Miralem Pjanic dan Arthur Melo pada 2020.
Juventus menyebut transfer Pjanic ke Barcelona senilai 60 juta euro. Padahal dalam kenyataannya nilai transfer tak mencapai angka itu.
Proses hukum pun dimulai terhadap Juventus dan klub lain yang terlibat seperti Empoli, Pescara, Pisa, Sampdoria, Parma, Genoa, Pro Vercelli, dan Novara.
Sebelumnya Giuseppe Chine meminta pengurangan sembilan poin serta skorsing kepada para petinggi klub seperti Andrea Agnelli, Fabio Paratici, dan Federico Cherubini.
Namun, Pengadilan Banding Federal akhirnya menghukum Juventus dengan pemotongan 15 poin di Liga Italia.
Agnelli dan Arrivabene diskorsing dua tahun dari aktivitas sepak bola Italia, sedangkan Nedved menerima hukuman larangan 8 bulan.
Paratici yang kini bekerja di Tottenham Hotspur menerima larangan aktivitas di sepak bola Italia selama 30 bulan. Paratici bisa kehilangan posisinya di Tottenham karena hukuman ini akan diteruskan UEFA ke FIFA.
Cherubini yang menjadi Direktur Olahraga Juventus saat ini menerima hukuman 16 bulan dari aktivitas sepak bola.
Posisi Juventus pun melorot ke peringkat 10 klasemen sementara Liga Italia dengan 22 poin mereka yang tersisa.
Karena sanksi ini, Juventus telah merilis pernyataan resmi bahwa pihaknya akan mengajukan banding melalui Komite Olimpiade Nasional Italia alias CONI.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Tol Semarang-Demak Dipercepat, Kementerian PUPR Siapkan Rp1,1 Triliun Uang Ganti Rugi
Advertisement

Restoran Jepang Sajikan Mi yang Lebarnya Mencapai 12 Sentimeter, Begini Cara Memakannya
Advertisement
Berita Populer
- Lomba Satkamling Polda DIY, Pemantik Gerakan Pengamanan oleh Warga
- HUT PEMKOT JOGJA Tatag, Teteg & Tutug Harus Menjadi Pedoman ASN
- Tengah Malam, Guncangan Gempa di Pacitan Dirasakan di Jogja
- PHRI Bantul Targetkan Okupansi Hotel Capai 80% selama Libur Sekolah
- Gempa Magnitudo 6,0 di Jogja, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Advertisement
Advertisement