Advertisement
Wacana Pembubaran Arema FC Hanya untuk Cari Simpati
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Pengamat Sepak Bola dan Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali mengomentari isu Arema FC bakal bubar setelah mendapat protes dari pendukungnya.
BACA JUGA: Sanksi jika Arema FC Bubar
Advertisement
Manajemen Arema FC mengumumkan bakal mempertimbangkan eksistensi klub jika dinilai mengganggu kondusivitas sepak bola Indonesia.
Kalimat itu muncul setelah terjadi demo dari Aremania yang berujung pengerusakan Kantor Arema FC Jl Mayjen Panjaitan, Malang, pada Minggu (29/1/2023).
Isu bubarnya Arema FC ditanggapi oleh Akmal Marhali, pengamat sepak bola Indonesia sekaligus Koordinator Save Our Soccer.
Menurut Akmal, tak mungkin manajemen berani mengambil langkah membubarkan Arema FC.
"Percayalah itu hanya diplomasi untuk mencari simpati publik. Utamanya, kepada Aremania. Maklum, pasca Tragedi Kanjuruhan Arema FC dikucilkan dari sepak bola nasional," tulis Akmal Marhali dalam Instagram pribadinya.
Akmal juga membahas perihal penolakan terhadap tim Singo Edan di berbagai daerah, seperti Bantul, Yogyakarta, Semarang, Magelang, Bali, Bekasi, hingga Boyolali.
"Bahkan, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Bus yang ditumpangi Arema usai laga melawan PSS Sleman dilempari batu di jalan. Sementara kantor Arema dibakar massa demonstrasi yang menuntut agar manajemen Arema peka terhadap situasi yang terjadi. Berempati kepada keluarga 135 korban Tragedi Kanjuruhan dan 700-an korban luka. Termasuk ikut memberikan pendampingan terhadap proses hukum yang sedang berlangsung di Pengadilan Negeri Surabaya," ucap Akmal.
Akmal menyinggung Wakil Ketua Umum PSSI sekaligus Direktur Utama PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (ABBI) Iwan Budianto.
Sebagai elite Arema FC, Iwan Budianto tak pernah muncul di depan publik dan menyampaikan empati kepada korban Tragedi Kanjuruhan.
"Meski begitu, berkat Iwan Budianto yang juga Wakil Ketua Umum PSSI, Arema sejatinya sudah diselematkan dengan kebijakan tak ada degradasi di Liga 1, sanksi ringan dari Komdis PSSI (denda Rp500 juta dan larangan bermain di kandang hanya 1 tahun), bahkan PT LIB tidak menjatuhkan sanksi meski Arema gagal menggelar laga kandang. Demi Arema, LIB malah akan membantu mencarikan homebase yang aman. Luar biasa fasilitas istimewa yang didapatkan Arema di kompetisi sepak bola Indonesia," ucap pria yang juga anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan itu.
Akmal juga menilai, pengaruh Iwan Budianto di PSSI bisa mengamankan Arema FC dari kemungkinan sanksi degradasi ke Liga 3.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- BEA CUKAI: Mari Bersama-sama Gempur Rokok Ilegal
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 28 Maret 2024
- Prakiraan Cuaca DIY Kamis 28 Maret 2024: Hujan Ringan
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 28 Maret 2024: Giliran Sleman, Jogja dan Bantul Cek Lokasinya!
- Jalur Trans Jogja dan Tarifnya, Cek di Sini!
Advertisement
Advertisement