Advertisement
Minat E-Sport Meningkat, Ratusan Pelajar Ikuti Kompetisi Mobile Legends

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Minat e-sport di kalangan pelajar dan mahasiswa terus meningkat seiring ditetapkannya permainan ini masuk dalam cabang olahraga yang diperlombakan. Sedikitnya 800 pelajar dari berbagai kota di Indonesia mengikuti kompetisi Mobile UTDI Mobile Legends Championship pada Sabtu (25/2/2023). Kegiatan yang digelar di kampus UTDI, Banguntapan, Bantul ini untuk mendorong pencarian bibit unggul atlet e-sport.
Ketua Panitia Kegiatan Arif Abdillah menjelaskan kegiatan itu diikuti sebanyak 138 kelompok yang didalamnya terdapat 800 pelajar dari berbagai kota di Indonesia. Proses babak penyisihan digelar secara online selama empat hari. Kemudian didapatkan kelompk yang masuk dalam tahap 16 besar yang akan bertanding secara live di Kampus UTDI pada Minggu (26/2/2023).
Advertisement
BACA JUGA : Komunitas Esports Gunungkidul Segera Miliki Wadah Resmi
“Antusias pelajar sangat tinggi, dari sisi asal pelajar tergolong merata meskipun memang paling banyak dari Jogja. Rinciannya dari DIY ada 95 squad, Jateng 12 squad, Jatim 5 squad, Banten dan Kalbar masing-masing 3 squad. Kemudian DKI, Riau dan Sumut masing-masing 2 squad dan ada dari Bali, Kalteng dan Sulsel,” kata mahasiswa yang juga pegiat komunitas E-Sport ini.
Penanggungjawab Kegiatan Ariesta Damayanti mengatakan pada tahap 16 besar para peserta yang lolos akan datang secara langsung. Meski demikian tidak semuanyanya pertandingan disiarkan secara langsung di akun Youtube.
“Di kampus kami sudah ada komunitas mahasiswa e-sport, mereka sering menggelar kegiatan kompetisi tingkat mahasiswa. Memang peminatnya sangat banyak. Kami mengarahkan mereka agar seimbang antara kegiatan kuliah dengan menekuni bidang ini,” katanya.
Rektor UTDI Totok Suprawoto menyatakan kampusnya memiliki komitmen untuk mendukung pengembangan minat dan bakat generasi muda di bidang e-sport. Di tengah perkembangan teknologi saat ini game memang tidak bisa dipisahkan dari kaum muda. Oleh karena itu harus menjadikan peluang bagi generasi muda baik pelajar maupun mahasiswa untuk berprestasi. Tentunya melalui pendampingan dan pengawasan.
“Sekarang ini sudah bukan zamannya lagi, jika game dianggap sebagai penghambat prestasi. Menurut kami jangan gunakan game untuk menghambat prestasi, tapi justru gunakanlah game untuk berprestasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini Cerah, Minggu 6 Juli 2025
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
Advertisement
Advertisement