Tuan Rumah Selalu Juara Umum, SEA Games Tak Menarik dan Tak Perlu Digelar?

Sirojul Khafid

Senin, 15 Mei 2023 - 20:27 WIB

Arief Junianto

Logo SEA Games 2023. - Harian Jogja

Harianjogja.com, JOGJA—SEA Games udah enggak menarik, juara umumnya pasti tuan rumah. Begitulah contoh keresahan atau komentar beberapa warga di media sosial. Bahkan ada yang mengusulkan apabila SEA Games dihilangkan saja.

Sejak berlangsung 1959, ajang dua tahunan ini menjadi momen para atlet unjuk keahliannya. Tidak hanya membawa nama pribadi, mereka memikul nama bangsanya.

Namun, belakangan banyak orang yang kemudian enggan menonton berbagai cabang olahraga di SEA Games. Salah satunya juara umum yang seringkali merupakan tuan rumah.

Selama berlangsung, juara umum SEA Games baru diraih oleh enam negara dari total 11 negara peserta. Memang banyak yang menjadi juara saat menjadi tuan rumah. Setidaknya pola itu sudah terjadi dalam 18 kali penyelenggaraan. Pola yang lebih dari separuh penyelenggaraan dengan total 31 kali.

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia 2019, Erick Thohir juga mengamini fenomena tuan rumah ini. “Kalau bicara prestasi, SEA Games selalu juaranya kebanyakan dari tuan rumah. Jadi kalau terjebak di persepsi seperti itu, SEA Games tidak menjadi tontonan yang menarik masyarakat Indonesia. Padahal maunya masyarakat ya, Indonesia juara,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua PSSI itu.

Olahraga Tradisional

Dalam revisi SEA Games Charter ke-12 pada 2010, tuan rumah penyelenggara hanya wajib mempertandingkan dua cabang olahraga (cabor) utama yaitu atletik dan akuatik.

Menurut Wakil Ketua 1 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Suwarno hasil revisi tersebut menyebutkan apabila tuan rumah diwajibkan mempertandingkan minimum 14 cabor Olimpik dari total 28 cabor. "Siapapun tuan rumah mesti akan memilih cabang olahraga unggulan Olimpiade ini bagi tuan rumah," katanya.

Revisi peraturan juga memberi kesempatan tuan rumah untuk mempertandingkan cabor-cabor spesifik milik atau tradisional milik tuan rumah, sekitar delapan cabang olahraga.

Contohnya, pada SEA Games 2013 di Myanmar, negara tersebut tidak memasukkan cabor populer seperti bowling, tenis, voli pantai, senam, dan hoki. Mereka memasukkan cabor lokal dan umum seperti sepak bola dan bulu tangkis.

Pada SEA Games 2019 di Filipina, tuan rumah menghadirkan cabor seni bela diri Arnis, yang merupakan cabor lokal. Pada perhitungan medali, cabor Arnis menjadi yang terbanyak menghasilkan emas untuk negaranya.

Di SEA Games 2023 ini, dari total 36 cobor, Kamboja juga mempertandingkan cabor yang berasal dari negaranya, seperti Kun Bokator dan Kun Khmer, sejenis olahraga bela diri tradisional.

Berikut Bukti Tuah Tuan Rumah Jadi Juara SEA Games:

Tahun Negara Penyelenggara Pemenang

1959 Bangkok, Thailand Thailand

1961 Yangon, Myanmar Myanmar

1965 Kuala Lumpur, Malaysia Thailand

1967 Bangkok, Thailand Thailand

1969 Yangon, Myanmar Myanmar

1971 Kuala Lumpur, Malaysia Thailand

1973 Singapura Thailand

1975 Bangkok, Thailand Thailand

1977 Kuala Lumpur, Malaysia Indonesia

1979 Jakarta, Indonesia Indonesia