Advertisement
Sambangi NPC Jogja, Ketum IOA Yayuk Basuki: Atlet Difabel Punya Hak yang Sama
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ketua Umum Indonesia Olympian Association (IOA) sekaligus petenis legendaris Indonesia Yayuk Basuki memberikan perhatian terhadap National Paralympic Committee (NPC) yang merupakan wadah atlet bagi difabel. Yayuk menyambangi aktivitas NPC Kota Jogja di Gedung Tenis Meja Pengda PTMSI DIY, kawasan Alun-Alun Utara Kota Jogja, Jumat (21/7/2023) sore. Yayuk mendorong persamaan fasilitas yang diberikan kepada atlet difabel maupun non-difabel.
Yayuk mengatakan kehadirannya berkomunikasi dengan atlet difabel itu sekaligus melakukan diskusi terkait kemungkinan ada persoalan yang perlu difasilitasi berkaitan dengan olahraga bagi difabel. Sebelumnya ia sempat mengunjungi NPC Kulonprogo dan menerima sejumlah aspirasi terkait minimnya fasilitas tempat latihan.
Advertisement
BACA JUGA : Peparda DIY 2022 Dianggap Terbaik Sepanjang Sejarah
“Kami di IOA ini kan afiliasinya dengan Kemenpora, memang saya terbiasa melakukan roadshow mengunjungi atlet terutama ketika persiapan jelang kompetisi, kebetulan saat ini di Kota Jogja kami ingin mendengarkan apa yang ingin disampaikan teman-teman atlet difabel,” kata Yayuk.
Ia berkomitmen sejak 10 tahun terakhir untuk memperjuangan hak-hak dari para pelaku olahraga atau atlet. Hasilnya dalam beberapa tahun terakhir memang para atlet mendapatkan kesejahteraan. Menurutnya hak tersebut layak juga diberikan dengan porsi yang sama terutama kalangan atlet difabel.
Karena dengan adanya UU Penyandang Disabilitas semua memiliki hak yang sama termasuk para atlet. Oleh karena itu, ketika masih ada keluhan harus diperjuangkan dan ia siap menyuarakan ke pusat. “Jadi ketika atlet ini berlaga di PON, SEA Game, Asian Game dan seterusnya harus mendapatkan hak yang sama termasuk atlet difabel, karena tidak ada pembedaan lagi, haknya sama,” katanya.
Salah satu yang sering menjadi kendala dan kerap dibedakan terutama infrastruktur olahraga untuk atlet difabel dan non-difabel. Menurutnya atlet tanpa infrastruktur yang memadai tentu akan sulit maju dan bersaing. Selama ini alasannya selalu klasik berkaitan dengan minimnya anggaran, oleh karena itu ia mendorong keterlibatan pihak lain dalam membantu memfasilitas atlet difabel.
“Kami ingin menerima masukan kira-kira tempat latihannya seperti apa, jika perlu ditingkatkan infrastrukturnya tentu harus diperjuangkan,” ujarnya.
BACA JUGA : Datangi Gedung Dewan, Atlet Difabel Tuntut Kesetaraan Hak
Atlet Difabel untuk Cabor Catur Kota Jogja Ardi Nugroho mengapresiasi langkah Ketum IOA Yayuk Basuki yang berkomitmen untuk memperjuangkan hak atlet difabel. Ia tidak menampik bahwa terkadang masih ada perlakuan beda terutama berkaitan dengan fasilitas bagi atlet difabel dan non-difabel. Oleh karena itu ia berharap hasil diskusi dengan petenis legendaris tersebut bisa ditindaklanjuti ke depan.
“Seperti fasilitas, dukungan federasi juga kadang perlakuan berbeda. Semoga dengan adanya diskusi ini, suara kami bisa terwakili sampai ke pemangku kebijakan tentang olahraga. Di DIY ini menurut saya masih kurang, seperti cabor Catur sendiri bisa dibilang fasilitasnya menumpang di rumah salah satu atlet,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Siapa Bilang Menyenangkan? Berikut Dampak Negatif Bekerja secara WFH
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Minggu 13 Oktober 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Terbaru! KRL Solo-Jogja Minggu 13 Oktober 2024, Berangkat dari Palur Lewat Jebres, Stasiun Balapan, Purwosari
- Lengkap! Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Bulan Oktober 2024
- Terbaru! Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Minggu 13 Oktober 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Isu Daya Beli Masyarakat Turun Jadi Tantangan PTS Raih Mahasiswa Baru di 2025
Advertisement
Advertisement