Advertisement

Pelaku Pengaturan Pertandingan Bakal Dihukum Seumur Hidup Dilarang di Dunia Sepak Bola

Newswire
Sabtu, 22 Juni 2024 - 21:37 WIB
Maya Herawati
Pelaku Pengaturan Pertandingan Bakal Dihukum Seumur Hidup Dilarang di Dunia Sepak Bola Erick Thohir, Ketua Umum PSSI - ist - PSSI

Advertisement

Harianjogja.com, GIANYAR—Ancaman hukuman seumur hidup dilarang berada di dunia sepak bola dilontarkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir kepada semua orang di kompetisi, apabila terbukti di terlibat menjadi pelaku pengaturan pertandingan (match fixing).

“Dengan dukungan Polri, siapa pun yang bermain (match fixing) dihukum seumur hidup dari sepak bola nasional,” kata Erick Thohir di sela membuka turnamen sepak bola usia dini Bali 7S di Pantai Purnama, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (22/6/2024).

Advertisement

Ia mengajak operator kompetisi Liga Indonesia Baru (LIB) untuk melakukan perlawanan terhadap aksi pengaturan pertandingan itu.

Menteri BUMN itu menekankan kembali agar tidak ada klub, pemain, pelatih, manager klub hingga pengurus PSSI yang main-main melakukan praktik curang itu. Tidak adanya praktik curang itu diharapkan dapat mendukung kesehatan klub sepak bola tanah air.

Ada pun klub yang sehat, kata dia, menjadi salah satu tolok ukur sepak bola Indonesia naik kelas baik di level regional yakni AFC hingga dunia.

“Tidak lain klubnya harus perform di pertandingan yang ada di Asia Tenggara dan Asia. Itu tolok ukurnya. Artinya Liga mesti sehat, klub juga sehingga mereka bisa menyiapkan tim dengan baik,” ucapnya.

BACA JUGA: Tiga Remaja Perempuan Lumpuhkan Polisi Gadungan yang Bawa Kabur Ponsel

Ada pun saat ini jadwal kompetisi klub tanah air di liga sudah ada kalender dalam tiga tahun. Dengan kalender itu akan mendorong kepastian klub dalam merencanakan sponsor, tiket hingga perizinan.

Di sisi lain sejumlah praktik curang terungkap di antaranya penanganan tindak pidana pemalsuan surat atau penipuan yang dilakukan Elwizan Aminuddin, mantan dokter gadungan PSS Sleman dan timnas Indonesia.

Selain itu, juga penanganan terhadap kasus pengaturan pertandingan untuk mendapatkan skor yang diinginkan (match fixing) di Sleman.

Untuk itu, Erick Thohir mengapresiasi Kepolisian Resor Kota Sleman, yang telah menangani kasus-kasus penting tersebut untuk melindungi sepak bola Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Nama Soeharto Resmi Dihapus dari Tap MPR 11/1998 Terkait KKN

News
| Sabtu, 28 September 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement