Advertisement
Viral Video Dugaan Kecurangan Atlet Badminton Meremas Shuttlecock Sebelum Melakukan Servis di Sirnas B

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebuah video yang memperlihatkan atlet muda badminton tanah air diduga melakukan kecurangan dengan merusak shuttlecock atau kok sebelum melakukan servis kepada lawan viral di medsos.
Aksi itu terjadi dalam laga Sirkuit Nasional (Sirnas) B Kepulauan Riau-Batam babak perempat final antara PB Exist dan PB Djarum. Adapun pihak yang diduga melakukan kecurangan yang terekam di video merupakan atlet dari PB Exist. Sekadar untuk diketahui Sirnas B sendiri adalah program dari Pengurus Pusat PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) yang mempertandingkan tiga kategori yaitu usia dini, anak-anak dan pemula.
Advertisement
Pada video yang viral di TikTok tampak pemain PB Exist mengenakan kostum berwarna kuning. Pemain ini mendapatkan poin dan setelah lawannya gagal membalikkan smash. Selanjutnya pemain lawan yang diketahui dari PB Djarum meminta kepada wasit agar shuttlecock diganti.
BACA JUGA: Daftar Wakil Indonesia yang Lolos ke Babak 16 Besar Kejuaraan Asia Badminton 2025
Setelah shuttlecock diganti kemudian diberikan kepada pemain PB Exist yang akan melakukan servis. Akan tetapi sebelum melakukan servis, atlet tersebut tampak mengarahkan shuttlecock di punggungnya yang diduga meremas shuttlecock untuk tujuan merusak. Karena dengan kondisi shuttlecock tidak normal maka lawan berpotensi akan kesulitan membalikkan bola servis.
PB Exist atau Exist Badminton Club telah memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resminya @existbadmintonclub terkait viralnya video tersebut dengan memberikan teguran keras kepada atlet binaannya. Dalam pernyataannya Exist Badminton Club tidak mentolerir segala bentuk kecurangan dan menjunjung tinggi sikap sportifitas dalam setiap pertandingan dimanapun.
BACA JUGA: Hasil BAC 2025: Leo/Bagas Melaju ke Semifinal
"Mengenai video dugaan kecurangan yang dilakukan atlet muda binaan Exist Badminton Club di Sirnas B Kepulauan Riau - Batam, kami telah memberikan teguran keras kepada atlet yang bersangkutan, serta melarang ia untuk menang di pertandingan semifinal selanjutnya sebelum video itu beredar di media sosial," kata Ketua Harian Exist Badminton Club Harry Hartono.
"Sanksi internal dari klub juga akan diberikan untuk meningkatkan disiplin dan mental juara dari atlet binaan. Exist Badminton Club berpendirian bahwa sikap sportif harus menjadi landasan yang kuat dalam membentuk seorang calon juara. Kemenangan bukan diraih dengan hal yang mengotori semangat sportifitas".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Hari Ini 20 April 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Kutoarjo
- Perhatikan! Update Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini 20 April 2025, Lengkap dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
- Menteri PPPA: Ospek Harus Ada Materi Pencegahan Kekerasan
- BMKG Prakirakan Jogja dan Sleman Hujan Siang Ini, Minggu 20 April 2025
- Kolaborasi Kementerian PPPA dan Aisyiyah Diharapkan Dapat Dukung Program Ruang Bersama Indonesia
Advertisement