Advertisement
Ketum PSSI Umumkan Penunjukan Ketua PSSI Kabupaten dan Kota Ditunjuk Asprov

Advertisement
Harianjogja.com, KUDUS—Ada perubahan dalam struktur organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui revisi statuta yang baru saja disetujui, sehingga ketua PSSI kabupaten/kota nantinya ditunjuk oleh PSSI provinsi atau asosiasi provinsi (Asprov) PSSI. Hal ini diumumkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
"Statuta PSSI yang baru sudah disetujui. Nantinya, para pimpinan Asprov akan menjadi pimpinan di daerah, di mana koordinasi dengan kota dan kabupaten langsung di bawah provinsi," ujarnya saat berada di Supersoccer Arena Kudus, Sabtu (12/7/2025).
Advertisement
Dalam statuta baru tersebut, akan terjadi perubahan mekanisme kepemimpinan di tingkat daerah untuk memperkuat koordinasi dan efektivitas pengelolaan sepak bola nasional.
Menurut Erick selama ini banyak terjadi disharmoni antara Asprov, Askot/Askab, dan pemerintah daerah. Hal ini menghambat jalannya pembinaan sepak bola karena kepentingan politik dan ego sektoral kerap mendominasi.
"Ketua asprov-nya beda, ketua kotanya beda, berantem sama gubernur, berantem sama bupati, tapi minta anggaran. Ya enggak bisa. Sepak bola jangan di bawah politik," tegasnya.
BACA JUGA: Dua Remaja Terseret Arus di Pantai Parangtritis, Berhasil Diselamatkan Petugas
Untuk memperkuat sistem kompetisi dari akar rumput, Erick juga mengungkapkan rencana PSSI untuk membentuk Liga 4 di tingkat kota dan kabupaten. Nantinya, juara Liga 4 akan naik ke Liga 3 Provinsi, yang selanjutnya akan melaju ke kejuaraan nasional Liga 3.
"Juara kota masuk ke provinsi. Itu namanya Liga 3 Provinsi. Dari sana, bisa melangkah ke tingkat nasional," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa akan ada penyesuaian kuota berdasarkan jumlah klub di tiap provinsi. Misalnya, Jawa Timur yang memiliki banyak klub, berpotensi mendapat jatah lebih banyak untuk kejuaraan nasional.
Namun Erick menegaskan, klub yang ingin naik ke Liga 2 atau Liga 1 harus memenuhi persyaratan lisensi klub yang ketat, termasuk kesiapan finansial. Agar tidak ada klub yang di tengah kompetisi belum membayar gaji pemain.
Langkah-langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya PSSI membangun fondasi sepak bola nasional yang profesional, berkelanjutan, dan bebas dari intervensi politik.
Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah A.S. Sukawijaya atau akrab dipanggil Yoyok Sukawi menganggap tujuan utama perubahan statuta PSSI tersebut adalah supaya organisasi PSSI di tingkat provinsi dan kabupaten berjalan bersinergi.
"Untuk menunjuk di kabupaten/kota, kami bisa menjalin komunikasi dengan kepala daerah setempat untuk mendengarkan arahan maupun usulan siapa yang ditugaskan. Mungkin seperti itu, tetapi untuk kepastian kita tunggu peraturannya," ujarnya.
Dengan adanya perubahan statuta tersebut, maka nantinya tidak ada lagi model pemilihan ketua PSSI kabupaten/kota, karena akan ditunjuk oleh asosiasi provinsi (Asprov) PSSI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kemenhub Ingatkan Bermain Layangan di Sekitar Bandara Sangat Membahayakan Penerbangan
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement