Advertisement
Wahyudi Kurniawan, Sosok di Balik Tiga Emas Tim Sepak Bola dan Futsal Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN – Kiprah luar biasa kontingen sepak bola dan futsal Kabupaten Sleman di Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY XVII dan Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) DIY IV 2025 tak lepas dari kerja keras Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Sleman Wahyudi Kurniawan.
Wahyudi Kurniawan dan jajaran Askab PSSI Sleman bahu-membahu, sejak dini mempersiapkan tim sepak bola putra maupun putri serta tim futsal putra dan putri untuk berkiprah di Porda DIY XVII dan Peparda DIY IV 2025 di Kabupaten Gunungkidul.
Advertisement
Hasilnya, tim sepak bola putra Kabupaten Sleman berhasil meraih medali emas di Porda DIY XVII dan Peparda IV DIY 2025, mengalahkan Kabupaten Gunungkidul dengan skor 0-1 berkat gol Fadli Mafaza Daroini pada menit ke-63.
BACA JUGA: Quattrick Juara Umum Porda DIY, Bupati Sleman Tingkatkan Sarpras Latihan Atlet
Medali emas tambahan itu sangat prestisius bagi Kabupaten Sleman karena sepak bola adalah cabang yang sangat diperhitungkan dalam pesta olahraga daerah yang berlangsung setiap dua tahun di DIY tersebut.
Usaha Wahyudi Kurniawan dan pengurus Askab PSSI Kabupaten Sleman kian terbukti sukses ketika tim futsal berhasil menyumbang dua medali emas sekaligus meraih gelar juara umum Porda DIY XVII dan Peparda DIY IV 2025.
Tim futsal putra Kabupaten Sleman mengalahkan Kabupaten Bantul dengan skor 3-2 melalui babak perpanjangan waktu, sementara tim futsal putri menunjukkan dominasi mutlak dengan meraih kemenangan 9-1 atas Kabupaten Bantul.
Wahyudi Kurniawan pun mengapresiasi perjuangan para pemain tim sepak bola putra maupun putri serta tim futsal putra dan putri yang bermain sepenuh hati demi membawa nama besar dan kehormatan Kabupaten Sleman.
Apalagi, tiga emas berhasil dipersembahkan oleh para atlet di bawah binaan Askab PSSI Kabupaten Sleman di Porda DIY XVII dan Peparda IV DIY 2025. “Mereka tidak akan hebat tanpa usaha, semangat, dan izin Allah yang memberi kemudahan,” kata WK, panggilan akrab Wahyudi Kurniawan, Sabtu (20/9/2025).
Anggota DPRD Kabupaten Sleman dari PDI Perjuangan itu tak lupa berterima kasih atas dukungan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman sehingga tim sepak bola putra maupun tim futsal putra dan putri menjadi juara sekaligus menambah perolehan emas kontingen Bumi Sembada.
“Alhamdulillah, berkat doa masyarakat Kabupaten Sleman, kami berhasil menyumbang tiga emas. Juga, saya ucapkan terima kasih kepada jajaran pelatih, ofisial, Pemkab Sleman, maupun teman-teman di Askab PSSI Kabupaten Sleman yang telah bekerja keras dan memberi dukungan penuh. Tak lupa, saya berterima kasih kepada keluarga mereka,” imbuh Wahyudi Kurniawan.
Secara pribadi, ia berterima kasih kepada sang istri, Sri Purwanti Endang Iriyani; ibunda tercinta, Hj Hartati Sanyoto; serta dua buah hati, Langit Ar Abrar Rafa Kurniawan dan Radhitya Al Ghazi Rafif Kurniawan. "Mereka mendukung penuh saya untuk membawa sepak bola Kabupaten Sleman berprestasi," katanya.
Pascapentas dengan hasil memuaskan di Porda XVII dan Peparda IV DIY 2025, tegas Wahyudi Kurniawan, para pemain, tim pelatih, ofisial, serta pengurus Askab PSSI Kabupaten Sleman jangan berpuas diri. “Pencapaian ini hanya batu pijakan untuk mencapai level yang lebih tinggi. Kami yakin mampu menggapai prestasi lebih tinggi,” tegasnya.
Kerja keras penuh ikhlas yang dilakukan oleh Wahyudi Kurniawan beserta pengurus Askab PSSI Kabupaten Sleman dalam mempersiapkan tim sepak bola dan futsal untuk berlaga di Porda DIY XVII dan Peparda DIY IV 2025 pun mendapat pengakuan dari Bupati Sleman, Harda Kiswaya.
“Saya senang dan bangga dengan hasil yang diraih oleh tim sepak bola dan tim futsal Kabupaten Sleman. Harus diakui, sepak bola merupakan cabang olahraga paling prestisius. Mudah-mudahan, prestasi ini bisa dikembangkan sehingga para atlet sepak bola di Kabupaten Sleman bisa menjadi pemain nasional,” terang Harda Kiswaya.
Tak main-main
Di bawah komando Wahyudi Kurniawan, Askab PSSI Kabupaten Sleman memang cukup aktif dalam menggelar berbagai program dan kegiatan, yang bertujuan untuk pengembangan sepak bola serta futsal.
Askab PSSI Kabupaten Sleman menggelar Liga Anak KU10 dan KU12, kompetisi usia dini untuk pembinaan anak‐anak. Ada pula Liga Remaja Sleman U14 dan U16 yang dihelat untuk memberi jam terbang bertanding kepada para pemain muda sekaligus pembentukan mental.
Askab PSSI Kabupaten Sleman menggelar pula Liga Futsal Sleman serta kursus wasit C3 untuk pelatihan calon wasit sekaligus melakukan regenerasi dan membentuk integritas dalam dunia perwasitan. Tak cukup, forum rutin dihelat oleh Askab PSSI Kabupaten Sleman untuk membahas legitimasi, pembinaan bibit muda, fasilitas, dan kolaborasi.
“Kabupaten Sleman adalah tanah subur sepak bola. Sebab, sarana pendukung dan kultur masyarakat sepak bola di Bumi Sembada cukup kuat. Saya berharap ada sinergi dengan para pemangku kepentingan untuk pembinaan sepak bola dan futsal secara terprogram, berjenjang, dan berkelanjutan,” tambah Wahyudi Kurniawan.
Ke depan, untuk memperkuat pembinaan usia muda di Kabupaten Sleman, Wahyudi Kurniawan mengupayakan ada pencatatan data perkembangan pemain, baik statistik, fisik, teknik, maupun mental; serta evaluasi tahunan terhadap program pembinaan.
“Klub‑klub usia dini dan sekolah sepak bola menjadi basis pengembangan agar muncul pesepak bola muda yang siap berlaga di level distrik, kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Saya tidak main-main mengurusi sepak bola di Kabupaten Sleman. Separuh hidup sudah saya abdikan untuk membawa sepak bola Kabupaten Sleman diperhitungkan,” pungkas Wahyudi Kurniawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wisata ke Hanoi Vietnam Paduan Sejarah dan Budaya, Ini Rekomendasinya
Advertisement
Berita Populer
- Imigrasi Jogja Tetapkan 2 WNA Tersangka Langgar Izin Tinggal
- Viral SPPG di Sleman Minta Sekolah Rahasiakan Jika Terjadi Keracunan MBG
- Disdik Sleman Tidak Setuju Perjanjian Merahasiakan Keracunan MBG
- BKK Desa Maritim 2026 Tetap Berlanjut Meski Anggaran Terbatas
- Wajiran Eks Lurah Srimulyo Digugat Ahli Waris Soal Polemik Tanah di Bukit Bintang
Advertisement
Advertisement