Advertisement
Pendiri PSS Sleman Sudarsono KH Wafat di Usia 80 Tahun
Suasana rumah duka tokoh sepak bola Sleman yang juga salah satu pendiri klub PSS Sleman, Sudarsono KH yang berada di Rogoyudan, Sinduadi, Mlati pada Kamis (18/12/2025). - Harian Jogja // Catur Dwi JanatiÂ
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sepak bola Sleman berduka atas wafatnya Sudarsono KH, salah satu pendiri Persatuan Sepak Bola Sleman (PSS Sleman), yang meninggal dunia pada usia 80 tahun, Rabu (17/12/2025).
Dedikasi Sudarsono bagi PSS Sleman tercatat kuat, termasuk pengorbanannya yang pernah merelakan rumah pribadi sebagai mes pemain demi kelangsungan sepak bola Sleman.
Advertisement
Semangat Sudarsono dalam membangun sepak bola Sleman terekam kuat dalam ingatan keponakannya, Purwatno Widodo. Salah satu prinsip mendiang yang dikenang Widodo ialah ketekunan Sudarsono dalam mencapai target kerja, termasuk saat mengembangkan sepak bola di Sleman.
"Beliau ini punya semangat kalau punya target kerja harus tercapai. Apa pun rintangan, beliau itu telaten sekali, telaten sekali," kata Widodo ditemui di rumah duka Rogoyudan, Sinduadi, Mlati pada Kamis (18/12/2025).
BACA JUGA
Widodo juga mengenang ketekunan Sudarsono dalam membina sepak bola usia dini. Widodo bahkan merasakan langsung proses pembinaan tersebut ketika menempuh jalur sepak bola sejak kecil.
"Termasuk beliau ini membina sepak bola. Ini saya pelaku sejarah karena saya juga dibina oleh om saya itu dari sejak kecil, sudah melatih sepak bola. Memang dunianya sepak bola, cinta banget sama sepak bola," tuturnya.
Nama Sudarsono tak bisa dilepaskan dari perjalanan PSS Sleman, klub kebanggaan warga Bumi Sembada. Menurut Widodo, cikal bakal PSS Sleman justru lahir dari kediaman Sudarsono bersama sejumlah rekan yang memiliki keinginan mendirikan klub sepak bola di Sleman.
"Jadi sebelum PSS berdiri itu, di rumah ini. Di rumah ini [cikal bakalnya]," ujarnya.
Semasa hidupnya, Sudarsono mencurahkan perhatian dan pengorbanan besar untuk sepak bola. Widodo menyebut rumah Sudarsono bahkan pernah difungsikan sebagai mes pemain sepak bola.
"Beliau berkorban semuanya. Rumahnya ini untuk mes pemain sepak bola dan beliau tidak segan-segan mengeluarkan biaya-biaya untuk makan minum mereka," cerita Widodo.
"Walaupun kami tahu Pak Darsono orangnya tidak luber, tidak bermewah-mewah, dengan uang secukupnya yang dipunya, namun punya kepedulian di dunia sepak bola. Ini yang kadang-kadang kita lupakan, pengorbanannya, kepeduliannya," imbuhnya.
Widodo mengatakan di akhir hayatnya mendiang mengidap penyakit diabetes dan meninggal dunia pada usia 80 tahun.
"Cita-cita beliau ini agar rumah ini dikenang oleh PSS. Ini yang saya minta dukungan masyarakat karena ini banyak saksi-saksi yang masih punya catatan bahwa rumah ini rumah cikal bakal PSS," tukasnya.
Terpisah, Executive Representative PSS Sleman Vita Subiyakti menyampaikan duka cita atas wafatnya Sudarsono KH.
"Kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Bapak Sudarsono KH, salah satu pendiri PSS Sleman," ungkapnya.
Vita mengatakan mimpi besar mendiang telah melahirkan PSS Sleman yang kini dikenal luas di kancah sepak bola nasional.
"Terima kasih atas dedikasi dan mimpi besar almarhum yang telah mengantarkan lahirnya PSS Sleman dan menjadi fondasi perjalanan Super Elja hingga hari ini," ujarnya.
"Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Apindo Minta Gubernur Tetapkan Upah Minimum 2026 Tanpa Politisasi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




