Advertisement
Kontra Persis, PSIM Waspadai Mental Nova-Kancil
Advertisement
http://www.harianjogja.com/?attachment_id=400108" rel="attachment wp-att-400108">http://images.harianjogja.com/2013/04/PSIM-LOGO6-238x310.jpg" alt="" width="143" height="186" />JOGJA—Jelang laga kontra Persis Solo di Stadion Manahan, Sabtu (27/4) mendatang, kekhawatiran muncul terkait faktor non teknis yang melanda mental beberapa pemain. Faktor non teknis terkait tekanan suporter Solo terhadap pemain PSIM Jogja, terutama Eko Budi Santoso dan Nova Zaenal.
Seperti diketahui, kedua pemain andalan PSIM tersebut memiliki ikatan emosional yang kuat dengan suporter Solo. Mereka pernah tercatat pernah memperkuat Persis Solo pada 2008-2009 silam.
Advertisement
Kekhawatiran tersebut cukup beralasan. Terlebih selama ini PSIM merupakan salah satu seteru abadi bagi Persis Solo. Tak heran, cemoohan ribuan suporter Solo di Stadion Manahan nantinya akan lebih banyak mengarah ke kedua pemain itu.
Meski tak menampik adanya kekhawatiran itu, Direktur Teknik PSIM Dwi Irianto ketika dikonfirmasi tetap berusaha untuk berkomentar dingin. Pria yang akrab disapa Mbah Putih ini mengaku tetap menaruh ekspektasi tinggi pada kedua pemain tersebut. "Saya yakin, mereka adalah pemain senior. Mereka akan profesional dalam menyikapi tekanan dari suporter lawan," ujarnya, Rabu (24/4).
Ia pun mengaku tak akan memberikan pengarahan khusus kepada keduanya
terkait hal itu. Menurutnya, pengarahan tersebut lebih tepat jika diberikan oleh pelatih. Pasalnya, pelatih lebih tahu kondisi pemain, baik fisik maupun psikis.
Meski begitu, pihaknya tetap akan memantau grafik pemain selama 90 menit. Terlebih pada grafik permainan Eko Budi Santoso dan Nova Zaenal. Selain itu, dirinya juga akan berkomunikasi khusus dengan pelatih terkait hal ini.
”Alasannya bukan semata karena mereka berdua memiliki ikatan emosional kuat dengan Persis Solo, juga karena mereka berdua adalah pemain senior yang tentunya menjadi acuan bagi pemain lainnya,” ujar Dwi.
Terpisah, pelatih PSIM Maman Durrachman tak memungkiri kekhwatiran tersebut juga dirasakannya. Akan tetapi, sebagai sebuah tim, sudah seharusnya ia harus tetap memberikan kepercayaan kepada anak asuhnya.
Maman menjelaskan, pertandingan kontra Persis Solo tersebut, memang bukan sekadar pertandingan di lapangan hijau saja. Lebih dari itu, ribuan suporter Solo sudah pasti juga akan turut berperan dalam membunuh mental bertanding para pemain PSIM.
”Jadi saya rasa, tekanan itu tak hanya akan dirasakan Nova [Zaenal] dan Eko [Budi Santoso] saja. Meski saya akui, kedua pemain ini akan yang paling disorot,” ucapnya.
Dengan kepercayaan yang diberikannya kepada kedua pemain tersebut, ia berharap keduanya bisa menunjukkan profesionalitas dan kedewasaannya dalam bermain. Betapapun, ia menilai kedua pemain tersebut merupakan pilar utama di PSIM. Bahkan bisa dikatakan, keduanya merupakan ruh permainan dari Laskar Mataram. ”Mengingat begitu pentingnya peran mereka, saya rasa tetap memercayai mereka adalah kunci utamanya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
- Kongres FPRB Kota Jogja Libatkan Unsur Pentahelix
Advertisement
Advertisement