Advertisement
PERSIS SOLO VS PERSIPUR PURWODADI : Panpel Turunkan Kuota, Pasoepati Meradang

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO — Panitia pelaksana (Panpel) pertandingan Persis Solo memutuskan menurunkan jumlah tiket laga menjamu Persipur Purwodadi dalam lanjutan Divisi Utama 2014, Jumat (15/8). Alhasil, kebijakan itu menimbulkan reaksi kekecewaan dari suporter Persis, Pasoepati.
Advertisement
Sejatinya di laga home panpel menyediakan tiket sebanyak 23.000 lembar yang biasa dijual. Jumlah itu menurun menjadi 18.000 lembar tiket pada laga kontra Persipur. Alasannya, panpel mengacu pada hasil penjualan tiket di laga sebelumnya, yakni menjamu PSIR Rembang, Selasa (13/8) yang hanya terjual sebanyak 10.000 lembar.
“Alasan kami lebih ke efisiensi. Selain laga nanti [melawan Persipur] sudah tak berpengaruh lagi bagi Persis untuk lolos ke 16 besar, jumlah penjualan tiket kemarin juga tidak mencapai 50%. Dengan tiket sebanyak itu [18.000 lembar], bisa terjual 15.000 lembar saja sudah cukup bagus,” ujar anggota panpel bagian tiketing, Mahendra Wiseno, saat dijumpai Solopos.com di Stadion Sriwedari, Solo, Kamis (14/8/2014).
Sementara keputusan panpel untuk menurunkan jumlah tiket yang dijual justru menuai protes dari Pasoepati. Salah satu pentolan Pasoepati, Andre ‘Jaran’ menganggap panpel dan manajemen kurang serius menangani tim kebanggaannya, Persis Solo.
“Ini enggak masuk akal. Katanya Persis sedang butuh dana, kok tiket malah dikurangi. Ini kan laga home terakhir [di babak penyisihan], bagaimana kalau nanti yang nonton jumlahnya lebih banyak,” ujar Jaran terpisah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com pada Rabu 17 September 2025
- Kapolres Kulonprogo: Jaga Warga Punya Peran Penting di Kamtibmas
- Seorang Petani di Dlingo Bantul Meninggal Diduga Minum Pestisida
- Serapan APBD Perubahan Sleman Capai 58 Persen dari Rp3,388 Triliun
- SMA-SMK di Gunungkidul Siap Gelar Ujian TKA di Awal November
Advertisement
Advertisement