Advertisement

PSIM JOGJA : Pemain Boleh Main di Piala Walikota

Jumali
Sabtu, 13 Juni 2015 - 20:21 WIB
Mediani Dyah Natalia
PSIM JOGJA : Pemain Boleh Main di Piala Walikota JIBI/HARIAN JOGJA/DESI SURYANTOTAK MAU KEHILANGAN BOLA -- Pemain depan PSIM Yogyakarta Emile Linkers terus berupaya menjaga bola yang dibawanya saat berebut bola dengan sejumlah pemain PERSITEMA Temanggung dalam laga kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012 di stadion Mandala Krida Yogyakarta, Senin (16 - 4). PSIM berhasil membungkam PERSITEMA dengan kemenangan 2/0.

Advertisement

PSIM Jogja mebebaskan pemain bermain di Piala Walikota.

Harianjogja.com, JOGJA -- Manajemen PSIM membebaskan para penggawa bergabung dan memperkuat klub di bawah Pengcab PSSI Kota Jogja pada gelaran Piala Walikota Jogja, 24 Juni mendatang.

Advertisement

Manajemen berharap para pemain berhati-hati dan memanfaatkan perhelatan itu untuk menjaga kebugaran para pemain.

"Karena tim telah dibubarkan, maka status mereka bebas. Kami persilakan jika mereka mau ikut Piala Walikota," ujar Ketua Umum sekaligus Manajer PSIM Agung Damar Kusumandaru, Jumat (12/6/2015).

Agung mengaku secara pribadi dirinya belum mendapatkan kejelasan mengenai adanya Piala Walikota. Dirinya justru mendapatkan kejelasan bahwa turnamen yang digagas oleh Pengcab PSSI Kota Jogja itu jadi digelar melalui media.

Meski demikian, lanjut Agung, belum ada keinginan dari manajemen untuk melakukan laga ekshibisi antara PSIM dengan juara turnamen yang diikuti 26 klub perkumpulan tersebut.

"Kami tunggu surat dari Pengcab kalau memang ada keinginan seperti itu. Kalau dari manajemen belum ada rencana untuk menggelar laga," jelas Agung.

Sementara terkait dengan iming-iming uang senilai Rp100 juta dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) lewat Tim Transisi bagi tim peserta turnamen Piala Kemerdekaan, Agug menilai besaran dana tersebut terlalu kecil.

“Kami tidak bisa mengandalkan dana subsidi Rp100 juta," tandas Agung.

Agung menjelaskan bahwa pengeluaran terbesar dari sebuah tim sepak bola adalah biaya operasional tim. Di mana di dalamnya meliputi gaji pemain, katering hingga biaya perjalanan luar kandang.

"Jika dipaksakan, tentu akan sulit karena ada pembagian grup juga," ucap Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Firli Bahuri Bakal Diperiksa Lagi Jumat Pekan Ini

News
| Selasa, 28 November 2023, 21:37 WIB

Advertisement

alt

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY

Wisata
| Minggu, 26 November 2023, 23:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement