Advertisement
TIMNAS INDONESIA : Ini Alasan Kenapa Riedl Tak Tepat Tangani Timnas

Advertisement
Timnas Indonesia segera dibentuk. PSSI akhirnya memilih kembali Alfred Riedl untuk menangani timnas. Padahal, terdapat banyak kandidat lainnya.
Harianjogja.com, JAKARTA -- Di saat PSSI mendapatkan kesempatan lagi setelah pembekuan oleh pemerintah dan sanksi FIFA dicabut, federasi sepak bola Indonesia itu nyatanya belum benar-benar sadar. Mereka telah memilih pelatih timnas yang dirasa tidak tepat dalam kondisi mereformasi sepak bola tanah air.
Advertisement
PSSI sebelumnya memiliki tiga kandidat pelatih lokal untuk menangani timnas di Piala AFF 2016 yaitu Nilmaizar, Rahmad Darmawan dan Indra Sjafri. Ketiganya telah dipanggil oleh Komite Teknik dan Pengembangan PSSI untuk melakukan fit and profer test.
Namun, "ujug-ujug" PSSI malah memilih Alfred Riedl sebagai pelatih timnas. PSSI berdalih pemilihan Riedl tersebut karena persiapan timnas sangat mepet. Hal ini yang menjadi pertanyaan besar.
"Sejatinya, PSSI bisa melakukan kampanye yang baik usai pencabutan pembekuan dari Menpora dan sanksi FIFA dengan memilih pelatih yang benar-benar berkualitas. Memilih Riedl adalah pilihan kurang tepat untuk reformasi sepak bola Indonesia," ujar Akmal Marhali, direktur Save Our Soccer (SOS) yang juga pengamat sepak bola itu, Minggu (12/6/2016).
Akmal menilai ada beberapa alasan Riedl bukanlah pelatih yang tepat menangani timnas. Jika kembali ke empat yang tahun lalu, tepatnya 2012 Riedl jelas-jelas ikut terlibat dalam konflik PSSI ketika terjadi dualisme kepengurusan. Pria asal Austria itu mendukung KPSI untuk memboikot timnas arahan Nilmaizar.
1. Pertama, Riedl adalah pelatih asing yang ikut dalam konflik PSSI. Memilih memboikot timnas arahan pelatih Nilmaizar di AFF 2012 dengan membawa pemain ke Australia (berujicoba dengan tim gereja).
2. Kedua Riedl terbukti dua kali gagal membawa timnas juara Piala AFF, yaitu di AFF 2010 dan gagal meloloskan timnas Indonesia ke semifinal Piala AFF 2014 dengan pemain-pemain terbaik.
3. Secara statistik, Riedl juga tidak memberikan kontribusi yang meyakinkan soal kemenangan. Selama menangani timnas Indonesia Riedl hanya mampu memberikan satu kemenangan 5-1 atas Laos di luar Indonesia. Selebihnya semua kemenangan dibukukan di Senayan.
3. Ketiga, sejak lepas dari timnas Indonesia Riedl terbukti menganggur dan tak melatih timnas atau klub manapun. Dia juga diketahui telah mengalami gangguan kesehatan, mengingat usianya sudah mencapai 66 tahun.
Alasan-alasan tersebutlah, kata Akmal, menjadi pertanyaan besar kenapa PSSI masih memilih Riedl? Dia menduga mungkin ada sesuatu misi yang belum terselesaikan antara PSSI dan Riedl.
"Ada apa dengan PSSI dan Riedl? Itu pertanyaan besarnya. Mungkinkah ada 'sesuatu' yang dirahasiakan. Apalagi selama melatih timnas Riedl menyatakan bahwa ia mengabdi untuk Nirwan Bakrie," katanya.
"Intinya, terpilihnya Riedl adalah kampanye yang kurang bagus buat reformasi sepak bola Indonesia."
Namun nasi telah menjadi bubur, kenyataannya PSSI telah mantap memilih Riedl. Tinggal bagaimana sekarang melihat dan menunggu hasilnya di Piala AFF pada November mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BPOM Temukan 181 Kosmetik Berbahaya, Pengguna Bisa Alami Iritasi hingga Kesehatan Janin pada Ibu Hamil
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Cuaca Hari Ini, Gunungkidul Diguyur Hujan Ringan dari Pagi hingga Malam
- Jadwal KRL Jogja Solo 8 Desember 2023 dari Stasiun Lempuyangan
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 8 Desember 2023
- Jadwal Kereta Bandara YIA, Jumat 8 Desember 2023
- Jadwal KA Bandara YIA Xpress dari Stasiun Tugu, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Advertisement