Ini Ekspresi Menpora Saat Cicipi Menu Diet Atlet Panjat Tebing
Advertisement
Menu camilan atlet kali ini dirancang untuk hypertrophy atau menambah masa otot
Harianjogja.com, JOGJA-Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengunjungi para atlet pelatnas panjat tebing yang tengah latihan keras menghadapi Asian Games 2018, Senin (12/3/2018). Dalam kesempatan itu, ia sempat mencicipi menu diet atlet.
Advertisement
Menu yang dicicipi berupa camilan atlet yang dibawa ke venue panjat tebing, kompleks stadion Mandala Krida, Jogja. Menu camilan atlet kali ini dirancang untuk hypertrophy atau menambah masa otot. Setelah membuka kotak makan tersebut, Nahrawi tanpa ragu langsung melahapnya. Menu kali ini adalah daging dada ayam rebus yang dipotong kecil-kecil. Karena hanya direbus, daging yang enak pun terasa hambar.
Dada ayam rebus merupakan salah satu menu wajib yang harus dikonsumsi para atlet setiap pagi dan sore hari. Selain itu, atlet juga mengonsumsi putih telur rebus dan susu protein. Menu itu dinikmati setiap hari kecuali Rabu dan Minggu.
Pelatih Speed World Record Hendra Basir mengatakan, selama tiga bulan dari Januari hingga Maret, para atlet menjalani fase high protein. “Semua makanan tanpa rasa. Kecuali Rabu dan Minggu, dikasih libur tetapi susu tetap dikonsumsi,” jelas dia dalam rilisnya, Selasa (13/3/2018).
Dalam kunjungan itu, ia juga melihat performa para atlet dan mengaku optimistis Indonesia akan mencapai hasil yang memuaskan. “Kami target dapat dua emas di Asian Games. Biasanya, kalau udah dua gini nanti jadi tiga,” ujar dia.
Imam mengatakan, sejauh pengamatannya para anggota tim sudah berlatih dengan bagus. Pelatihnya juga mencatat secara detail untuk setiap perkembangan. “Mereka juga uji coba sendiri melawan tim sendiri. Itu tidak mudah,” papar dia.
Ia mengungkapkan, akan memantau perkembangan selanjutnya baik dari hasil latihan maupun try out. “Kita lihat try out-nya nanti seperti apa. Saya yakin panjat tebing akan memberikan yang terbaik,” ungkap dia.
Asian Games kali ini menjadi lebih spesial karena digelar di negeri sendiri. Artinya, para atlet akan berlaga di hadapan masyarakat Indonesia dan keluarganya sendiri. Hal itu harus dimanfaatkan dengan baik. “Ini harus jadi motivasi [untuk menampilkan yang terbaik]. Kita punya venue sendiri dan punya pengalaman beberapa kali jadi juara,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 5 Hari Penuh, Puluhan Pelajar Kulonprogo Jadi Nelayan
- Pengusaha Muda, Giffari Naufal Arisma Putra, Berkunjung ke Yogyakarta
- Warga Garan Denokan Gelar Selawat dan Doa Bersama untuk Kemenangan Harda-Danang
- Ada 488 PNS Pensiun di Tahun Ini, Begini Harapan PJs Bupati Sleman
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Kamis 21 November 2024, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
Advertisement
Advertisement