Advertisement

Horor Argentina dan Lionel Messi di Piala Dunia 2018.

Anton Wahyu Prihartono
Jum'at, 22 Juni 2018 - 17:25 WIB
Anton Wahyu Prihartono
Horor Argentina dan Lionel Messi di Piala Dunia 2018. Lionel Messi tertunduk setelah Argentina dikalahkan Kroasia 0/3 di Piala Dunia 2018. Reuters/Matthew Childs.

Advertisement

Harianjogja.com, MOSKWA-Piala Dunia 2018 di Rusia bisa jadi merupakan Piala Dunia paling tragis. Bagaimana tidak, Argentina yang digadang-gadang menjadi kandidat juara dalam pesta sepakbola terakbar sejagat justru melempem di dua pertandingan pertama. Bahkan, kekalahan Argentina dari Kroasia merupakan kekalahan terburuk di fase grup selama 60 tahun keikutsertaan Argentina di Piala Dunia. Argentina gagal menunjukkan tajinya dalam dua pertandingan Piala Dunia 2018.

Tragisnya lagi, bintang sepakbola Argentina, Lionel Messi yang diharapkan mampu mengangkat performa Timnas Argentina justru tenggelam. Pemain andalan Barcelona tersebut gagal mengeluarkan magisnya untuk meraih kemenangan. Melawan Kroasia, pemain berjuluk La Pulga tersebut justru tak berkutik akibat pengawalan ketat pemain Kroasia. Tidak ada umpan terobosan Messi ke pemain Argentina yang membuahkan gol. Tidak ada juga tendangan maut lewat kaki kirinya yang kerap dipertontonkan di Barcelona. Parahnya lagi, Messi gagal mengeksekusi tendangan penalti saat melawan Islandia, tim yang kastanya di bawah Argentina. Islandia berhasil menahan Argentina, 1-1.

Advertisement

Secara hitung-hitungan, Argentina masih punya peluang untuk melaju ke fase gugur. Namun semua itu tergantu pada hasil yang didapatkan Nigeria dan Islandia. Jika dalam pertemuan terakhir Argentina kalah atau seri melawan Nigeria, artinya Lionel Messi harus angkat koper lebih awal. Sesuatu yang jarang dialami oleh Timnas Argentina di Piala Dunia. Namun, jika Argentina bisa mengalahkan Nigeria, maka kans Argentinya tergantung pada hasil pertandingan Nigeria dan Islandia di dua pertandingan terakhir. Negeria akan berhadapan Islandia, Jumat (21/6/2018), sedangkan Islandia masih akan menjajal ketangguhan Kroasia yang sudah dua kali menang.

Performa buruk Argentina tertuju ke pada Messi. Fans Argentina menggantungkan harapan besar kepada pemain 31 tahun tersebut. Argentina adalah Lionel Messi. Messi adalah Argentina. Namun faktanya, dalam dua pertandingan di fase grup, Messi justru melempem. Dia hanya melakukan 20 sentuhan di babak pertama saat melawan Kroasia. Angka itu lebih sedikit dibandingkan pemain Argentina lainnya. Messi tidak melakukan tembakan gawang yang mematikan dan hanya mampu memberikan umpan-umpan kepada pemain Argentina lainnya.

Kontan saja, fans Argentina kecewa dan sedih. Bahkan, diantara suporter yang menyalahkan Messi. Di media sosial, hujatan dan cemoohan tertuju kepadanya. Bahkan, ada fans yang mempertanyakan apakah Messi sudah sejajar dan sama hebatnya dengan pemain Argentina sepanjang masa, Diego Maradona? Apakah Messi lebih hebat ketimbang Cristiano Ronaldo dari Portugal. Pascapertandingan melawan Kroasia bisa jadi menjadi malam yang horor bagi Messi dan Argentina. Selain di media sosial, hujatan begitu cepat dan kejam.

"Aku malu dengan baju ini [jersey nomor 10 milik Messi]. Sekarang, aku ingin membakarnya. Di mana Messi? Di mana ada Argentina?" kata Renzo Alvarez, 47, berteriak dengan marah di antara sekelompok penggemar yang marah. Kebanyakan fans Argentina mengenakan kaus Messi dan beberapa topeng berwajah Messi.

"Kami telah datang jauh-jauh, menghabiskan ribuan dolar demi memberikan semangat kepada mereka. Ternyata mereka tidak menunjukkan hatinya, tidak ada bola [kemenangan] untuk bangsa. Aku benar-benar tidak percaya," ujar fans Argentina yang lain sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (21/6/2018).

Bahkan, setelah kalah dari Kroasia meme Messi dengan cepat bermunculan di internet. "Hilang. Pernahkah Anda melihat pria ini? Terakhir terlihat di Nizhny Novgorod Stadium, Rusia." Demikian meme bergambar Messi.

Legenda sepak bola Argentina pun tak kalah berduka. Air mata pemenang Piala Dunia 1986 keluar begitu Argentina dihajar Kroasia. Dia yang semula melambai-lambaikan kaus nomor 10 milik Messi langsung terkulai lemas.

Andaikata Messi komitmen pada keputusannya 2016 lalu, bisa jadi dia tidak akan jadi tumpahan emosi para pendukung Argentina. Pascafinal Copa Amerika 2016 melawan Chile, Messi menyatakan mundur dari Timnas Argentina. Itu terjadi setelah Argentina kalah dari Chile 2-4 dalam drama adu penalti. Namun, beberapa saat kemudian Messi kembali masuk Timnas setelah dibujuk oleh para penggema, keluarga, rekan timnas dan juga dari Maradona.

Akhirnya Messi pun tampil di Piala Dunia 2018 di Rusia. Bisa jadi, ini Piala Dunia terakhirnya mengingat dia akan berusia 35 tahun pada Piala Dunia 2022. Meski demikian, Messi tetap dibela pelatih Argentina, Jorge Sampaoli. Dia meminta fans tidak menyalahkan dan meluapkan kemarahan kepada Messi. Leo adalah hati dan jiwa kami," kata Sampaoli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Reuters

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ada Pungutan Liar di IKN? Silahkan Lapor ke Nomor Hotline Resmi Ini

News
| Rabu, 09 Juli 2025, 11:17 WIB

Advertisement

alt

Unik! Cafe dengan Nuansa Buku di Tengah Indahnya Kotagede

Wisata
| Minggu, 06 Juli 2025, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement