Advertisement
Laga Tandang Tak Bolah Pakai Pesawat, Ini Respons PSS

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN–PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengeluarkan aturan tambahan terkait lanjutan kompetisi Liga 1. Peserta Liga 1 tidak dianjurkan menggunakan moda transportasi udara saat melakoni laga tandang. Kebijakan itu muncul guna menekan risiko penularan virus terhadap pemain dan anggota tim lainnya.
Sebagai gantinya, LIB menyarankan kepada klub untuk menggunakan moda transportasi darat (bus). LIB pun bersedia menanggung biaya dan ketersedian busnya. Selain dinilai lebih aman dari penularan virus, bus juga masih mampu menjangkau lokasi pertandingan yang semuanya terpusat di Pulau Jawa.
Advertisement
Direktur Utama PT. Putra Sleman Sembada (PSS), Marco Paulo Garcia menyambut baik aturan tersebut. Menurutnya, pesawat belum sepenuhnya aman untuk situasi pandemi yang masih belum menunjukan tanda penurunan.
“Ya, kalau untuk kami ya sepakat. Sepertinya untuk moda transportasi udara atau pesawat belum pas lah untuk saat ini,” kata laki-laki yang akrab disapa Marco itu, bebarapa waktu lalu.
Kendati sepakat, Marco mengakui bahwa aturan itu punya kelemahan dan juga kelebihan. Tak ada pilihan yang ideal, katanya. Di satu sisi, bus dapat menjamin keselamatan dan kesehatan para pemain. Namun di sisi lain, perjalanan darat jelas akan memakan lebih banyak waktu.
Soal kelemahan itu, kata Marco para pemainlah yang akan merasakan efeknya. Perjalanan darat yang lebih lama berisiko mengendorkan tenaga para pemain sebelum bertanding. Hal itu pun akan berdampak pula terhadap performa seluruh tim di atas lapangan.
Meski begitu, Marco bersikeras tetap akan menggunakan transportasi darat. Mantan Bos Badak Lampung FC itu tak mau berjudi dengan keadaan yang masih darurat. Keselamatan para pemain, katanya tetap menjadi prioritas utama.
“Itu [transportasi darat] sudah lebih baik daripada merisikokan pemain tertular karena [menggunakan] transportasi udara,” ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah kontestan mengaku keberatan dengan aturan larangan penggunaan transportasi udara. Keberatan itu salah satunya datang dari Persib. Pada 4 Oktober 2020 mendatang, Persib harus perjalanan sekitar 9 jam untuk bertanding melawan Madura United di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Empat hari kemudian, Persib sudah ditunggu Barito Putera dalam sebuah laga tandang di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Jadwal yang serba mepet, ditambah jarak tempuh yang memakan banyak waktu dikhawatirkan dapat memangkas energi para pemain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jadi Palang Merah Tertua, Sejarah PMI Jogja Akan Dibukukan
- Suhu Udara Jogja Terasa Lebih Dingin, Ini Penyebabnya Versi BMKG
- Pelebaran Jalan Bantul Menimbulkan Kemacetan, Penebangan Pohon Dikebut
- Hingga Juli 2025, Enam Orang di Kota Jogja Meninggal Akibat Leptospirosis
- Ratusan Pekerja Sosial di Lingkungan Dinsos DIY Ikut Skrining Massal TB
Advertisement
Advertisement