Advertisement

Diwarnai Kartu Merah, PSIM Bermain Imbang

Sunartono
Senin, 04 Oktober 2021 - 21:17 WIB
Bhekti Suryani
Diwarnai Kartu Merah, PSIM Bermain Imbang Kostum kandang PSIM Jogja di musim 2021/2022. - Harian Jogja - ist

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO--PSIM bermain imbang dengan skor 1-1 saat menjamu Hizbul Wathan FC dalam laga lanjutan Liga 2 di Stadion Manahan Solo, Senin (4/10/2021) malam. PSIM sempat unggul lebih dulu pada babak pertama, namun HW FC yang melakukan serangan lebih agresif di babak kedua mampu menyamakan kedudukan di tujuh menit jelang berakhirnya pertandingan.

Pada awal babak pertama PSIM Jogja melakukan permainan menyerang dengan kombinasi umpan pendek dan panjang yang cukup merepotkan pertahanan Hizbul Wathan FC. PSIM mendapatkan kesempatan tendangan bebas di menit ke-17 yang dilakukan Adityan Pradana mengarah ke pojok gawang namun berhasil diamankan oleh penjaga gawang HW, Ferdiansyah.

Advertisement

BACA JUGA: Ini Tekad CEO Baru PSIM Bima Sinung

Secara umum taktik Pelatih PSIM Seto Nurdiyantoro berjalan baik. PSIM lebih banyak menguasai bola pada babak pertama, akantetapi pertahanan Hizbul Wathan juga tergolong kuat dan beberapa kali mampu mematahkan serangan yang dilakukan laskar mataram. Sebuah kesempatan emas sempat tercipta pada menit ke 23 di mana Ahmad Ihwan melakukan umpan cutback dari sebelah kiri mengarah ke dalam kotak penalti, namun justru tidak ada pemain PSIM di area tersebut. Akibatnya peluang itu pun sia-sia.

PSIM mendapatkan keuntungan saat Yoga Pratama yang berada di dalam kotak penalti terjatuh karena dilanggar oleh pemain Hizbul Wathan. Wasit Rihendra Purba menunjuk titik putih sebagai tanda penalti. Aditya Putra Dewa yang menjadi algojo pun mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, tendangannya yang tenang dan terarah mampu membuahkan gol di menit ke-38.

Pada babak kedua, Hizbul Wathan meningkatkan intensitas serangannya sehingga pada awal babak mulai tercipta sebuah peluang dari sundulan Taufik Kasrun yang langsung menuju ke arah gawang di menit ke-48. Tetapi karena masih lemah sehingga dapat diantisipasi oleh penjaga gawang PSIM, Junaidi. Begitu seterusnya PSIM lebih banyak tertekan dan tampak kurang bisa bermain lepas seperti pada babak pertama.

Sementara HW terus bermain lebih berani dan ngotot membuat PSIM kesulitan dan beralih mendominasi permainan meski PSIM juga berupaya melakukan serangan namun beberapa kali berhasil dipatahkan oleh laskar Matahari. HW kembali mendapatkan peluang berupa sundulan dari Ahmad Maulana di menit ke 69 setelah mendapatkan umpan dari Edy Gunawan, tetapi tak membuahkan gol.

Pada menit ke-73 pemain PSIM Ihwan menggiring bola secara mandiri hingga masuk ke kotak penalti, tetapi finishingnya tidak jelas sehingga dapat diantisipasi para pemain belakang Hizbul Wathan. Pelatih PSIM Seto berusaha untuk menyegarkan permainan dengan memasukkan Imam Pitoyo dan Hapidin untuk menambah daya gedor PSIM di babak kedua. Di awal permainannya Imam Pitoyo mampu menunjukkan penampilan terbaiknya dengan melakukan umpan menyilang dari kanan yang sebenarnya menjadi peluang terciptanya gol, namun tidak ada rekan setimnya yang berada di kotak penalti.

Upaya Hizbul Wathan FC pun akhirnya berbuah gol di menit ke-87 melalui tendangan dari Bayu Arfian yang mendapatkan kesempatan dari kemelut bola di dalam kotak penalti di menit ke-87 hingga mengubah kedudukan menjadi 1-1.

Dua menit jelang akhir pertandingan, salah satu pemain PSIM Yudha Alkanza harus keluar dari lapangan karena diganjar kartu merah oleh wasit setelah melanggar salah satu pemain Hizbul Wathan, saat PSIM melakukan persiapan tendangan bebas. Hingga peluit panjang tanda berakhirnya permainan kedudukan tetap imbang 1-1.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement