Advertisement
Hylo Open 2022 : Jojo Akui Shuttlecock Ringan Ikut Jadi Biang Kegagalan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Jonatan Christie menuturkan bahwa kekalahannya pada babak perempat final Hylo Open 2022 dari Srikanth Kidambi, turut dipengaruhi oleh kendala teknis berupa bobot shuttlecock yang terlampau ringan.
BACA JUGA : Jojo Ketemu Chico di 16 Besar Hylo Open 2022
Menurut Jonatan, karakter shuttlecock pada turnamen berkategori BWF Super 300 itu sangat kencang sehingga seharusnya ia bermain lebih agresif dengan memanfaatkan kondisi tersebut.
"Saya kurang berani untuk bermain di depan. Saat karakter shuttlecock kencang, memang strateginya harus mengadu di depan net. Saya mengakui lawan lebih unggul di depan dan saya rasa itu faktor utama kemenangannya," kata Jonatan soal kekalahannya lewat pesan tertulis PP PBSI, Sabtu (5/11/2022).
Unggulan keenam mengaku seharusnya bisa mengimbangi permainan lawan pertandingan Jumat, namun akibat kendala teknis tersebut ia salah strategi yang kemudian dimanfaatkan oleh wakil India untuk bermain di depan net.
Meski kemudian ia mampu mengubah teknik dan strategi, namun keputusan itu terlambat dilakukan dan tak bisa membuat Jonatan mengejar ketertinggalan dari Srikanth.
"Saya sebenarnya punya strategi yang sama, sayang dia terlihat lebih dulu menerapkan strategi tersebut dan saya sering tertinggal. Saat akhir-akhir gim kedua saya sebenarnya mulai berhasil menerapkan strategi itu, tapi tidak bisa juga mengembalikan keadaan," ungkap Jonatan.
Secara keseluruhan, ia menceritakan bahwa dua turnamen Eropa yaitu Denmark Open dan Hylo Open memiliki karakter shuttlecock sangat kencang, sehingga dituntut lebih agresif di permainan depan.
Berbeda dengan di French Open, pemain justru harus punya ketahanan lebih kuat serta siap capek karena bobot shuttlecock yang lebih berat, kata Jonatan.
Meski tampil tak sesuai harapan pada tiga turnamen Eropa, namun Jonatan tetap bersyukur karena akhirnya mengamankan posisinya untuk mengikuti turnamen akhir tahun BWF World Tour Finals 2022.
Selama berada di Eropa, Jonatan juga tak melepas peluang untuk tetap mendulang poin agar lolos kualifikasi BWF WTF.
"Bersyukur bisa bermain di sini dan akhirnya lolos ke BWF World Tour Finals, itu sudah menjadi catatan bagus untuk saya. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat poin. Setelah kejadian cedera engkel di French Open, saya berpikir yang penting bisa berlaga di WTF terlebih dulu," kata Jonatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Pelaku Mutilasi di Sukoharjo Menangis Saat Datang di Mapolres Sukoharjo
- Gibran Jadikan Pasar Ngudi Rezeki Gilingan untuk Pusat Oleh-oleh Masjid Zayed
- Polisi Usut Rumor Putusan MK Soal Sistem Pemilu, Denny Indrayana Bantah Bocor
- Dibekuk di Kartasura, Pelaku Mutilasi Warga Keprabon Solo Terancam Hukuman Mati
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Ada Tenda Terapung untuk Pengalaman Berkemah yang Berbeda, Mau Coba?
Advertisement
Berita Populer
- Kanker Payudara di Kulonprogo Naik Jadi Ribuan Kasus
- UII dan Pemprov Riau Teken MoU, Sepakat Tingkatkan Kerja Sama untuk Pendidikan dan Solusi Persoalan Daerah
- Harga Telur Masih Tinggi, Pemkab Gunungkidul Belum Rencanakan Operasi Pasar
- Kawal Kasus Penembakan Warga Girisubo, Keluarga Korban dan PSHT Datangi Polda DIY
- Pendanaan Film Disbud DIY, 15 Peserta Presentasikan Gagasannya
Advertisement
Advertisement