Advertisement
PROFIL TIM PIALA DUNIA 2022: Obsesi Uruguay Mengulang Kejayaan Masa Lalu

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gelaran Piala Dunia perdana di dunia pada 1930, Uruguay menjadi negara tuan rumah sekaligus pemenang pertama.
Trofi kemenangan kembali didapatkan setelah mengalahkan sang tuan rumah Brasil pada 1950. Sejak prestasi mentereng itu Uruguay hanya mencapai titik semifinal tiga kali, sedangkan penampilan mereka di Rusia terhenti di peringkat lima setelah kalah dari Prancis.
Uruguay bersama pelatih barunya Diego Alonso menggantikan Oscar Tabarez akibat empat kekalahan beruntun yang ia buat.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Memadukan pemain berpengalaman dengan bakat muda Uruguay, Sergio Rochet sang kiper percaya diri. "Kami memiliki tim yang hebat, dengan perpaduan yang tepat antara pemain berpengalaman dan bintang muda yang haus akan kesuksesan," ucap dia.
Di Grup H, La Celeste akan melawan Korea Selatan laga perdana pada kamis (24/11/2022) mendatang. Pertemuan selanjutnya ialah pertandingan dengan Portugal lalu Ghana sebagai penutup fase Grup H.
Pemain Andalan
Luis Suarez salah satu pemain andalan senior menilai pemain muda mereka menawarkan harapan gelar Piala Dunia ketiga untuk Celeste. Seperti Federico Valverde yang akan membantu di belakang Suarez dan Cavani ataupun Darwin Nunez.
Kemampuan Valverde ada ada passing, dribbling, dan penyelesaian akhirnya. Selain itu, stamina pemain ini yang luar biasa serta tingkat kerja yang tak kenal lelah memastikan pertahanan tim tak bercelah ialah bukti kecakapannya. Valverde dapat mengisi semua peran di lini tengah tugas yang sama seperti di Real Madrid.
Tak lupa, kekuatan baru lini depan, Darwin Nunez bakal menjadi perpaduan yang akan mengancam tim musuh baik di dalam maupun luar kotak penalti.
BACA JUGA: Ejek Qatar, Suporter Ekuador Teriakan Chant "Kami Ingin Bir"
Profil Pelatih
Mantan striker Diego Alonso sebelumnya membesut raksasa Uruguay Penarol, dua klub di Paraguay, bertahan cukup lama melatih Pachuca dan Monterrey di Meksiko sampai membuat keduanya memenangkan Liga Champions Concacaf. Klub terakhir yang ia asuh sebelum menggantikan Oscar Tabarez ialah Inter Miami milik David Beckham.
Tanpa basa-basi Alonso langsung menunjukkan kehebatannya dengan menyapu bersih empat laga tersisa dengan kemenangan saat laga Kualifikasi Piala Dunia, membawa La Celeste melaju ke Qatar.
Daftar Pemain
Kiper: Fernando Muslera (Galatasaray), Sergio Rochet (Nacional), Sebastian Sosa (Independiente)
Belakang: Ronald Araujo (Barcelona), Martin Caceres (LA Galaxy), Sebastian Coates (Sporting Lisbon), Jose Gimenez (Atletico Madrid), Diego Godin (Velez Sarsfield), Mathias Olivera (Napoli), Jose Rodriguez (Nacional), Guillermo Varela (Flamengo), Matias Vina (Roma)
Tengah: Rodrigo Bentancur (Tottenham), Nicolas De Cruz (River Plate), Facundo Pellistri (Man Utd), Lucas Torreira (Galatasaray), Manuel Ugarte (Sporting Lisbon), Federico Valverde (Real Madrid), Matias Vecino (Lazio)
Depan: Luis Suarez (Nacional), Darwin Nunez (Liverpool), Maxi Gomez (Trabzonspor), Edinson Cavani (Valencia), Agustin Canobbio (Atlético Paranaense), Giorgian De Arrascaeta (Flamengo), Facundo Torres (Orlando City).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
- Hasil Liga Italia: AC Milan Dipermalukan Sassuolo 2-5 di San Siro
- Mahasiswa UI Meninggal Jadi Tersangka Mirip Kasus Lanjar, Ini Kisah Lengkapnya
- 2 Gelar Indonesia Masters 2023, Jokowi Beri Selamat Jojo, Chico dan The Babies
- Catat! Ada Acara Makan-Makan di Balai Kota Semarang untuk Menyambut Walkot Baru
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Jasad Pasutri asal Karanganyar Ditemukan Mengapung di Sungai Bengawan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca DIY Hari Ini, Minggu 29 Januari 2023
- Top 7 News Harianjogja.com, Minggu 29 Januari 2023
- Api Tungku Bakar Rumah Warga di Kulonprogo
- Soal Polemik Ganti Rugi Tol Jogja Solo, Ini Solusi yang Ditawarkan Pusat
- Sangat Mengganggu, Knalpot Blombongan di Bantul Akan Disita Polres dan Dijadikan Monumen
Advertisement
Advertisement