Advertisement
Masuk 10 Besar Dunia, Rinov/Phita Mengakui Tak Terbebani

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mengaku tidak terbebani dengan status sebagai ganda campuran teratas di Indonesia setelah sukses masuk dalam jajaran 10 besar dunia pada peringkat BWF.
BACA JUGA: Kunci Kemenangan Rinov/Phita
Advertisement
Menurut mereka, pranata peringkat tersebut masih sebatas perhitungan poin pertandingan dan bukan dari jumlah gelar sehingga tidak menjadi beban pribadi di lapangan.
"Saya pribadi prestasinya belum sangat menonjol, hanya secara peringkat saja yang menjadikan kami nomor satu. Bukan berarti mau melepas tanggung jawab sebagai nomor satunya, tapi saya berpikir jangan jadi beban lah," ungkap Rinov saat ditemui di Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Rinov/Pitha merasa pencapaiannya pada 2022 masih kurang, sehingga mereka berkomitmen untuk bermain lebih baik agar mampu meraih gelar juara dan bersaing dengan ganda campuran papan atas lainnya.
Oleh sebab itu pasangan peringkat kesembilan itu memilih untuk terus berlatih pada akhir tahun dan merelakan jeda libur agar punya persiapan matang menghadapi turnamen 2023 yang diawali dengan Malaysia Open pekan depan.
Rinov menilai pencapaian mereka tersebut dijadikan motivasi positif sebagai anggota timnas bulu tangkis Indonesia. Berlatih dan bekerja keras sudah menjadi tugas mereka, sehingga Rinov/Pitha memilih tak mengambil jatah libur akhir tahun.
"Persiapan sudah lumayan oke, kemarin kami tidak sempat liburan jadi kami latihan secara maksimal. Kami tidak terlalu memikirkan soal peringkat, sebisa mungkin kami harus bisa mengangkat ganda campuran Indonesia. Jadi memang sudah tugasnya dan bisa dipungkiri," ujar Rinov.
Berkaca dari hasil turnamen tahun lalu, Rinov/Pitha juga ingin meningkatkan konsistensi permainan dan enggan mengulangi kesalahan yang sama sebagai bagian dari proses membenahi performa masing-masing.
Rinov/Pitha cukup yakin memiliki penguasaan teknik yang tak kalah dengan pebulu tangkis top lainnya, namun mereka mengaku butuh lebih banyak pengalaman agar punya kualitas mental yang lebih matang.
"Kalau secara teknik kan semuanya sama. Yang membuat beda hanya dari segi pengalaman dan ketenangan di lapangan, faktor nonteknis lebih banyak berpengaruh," kata Rinov.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
Advertisement
Advertisement