Advertisement

Bus Persis Dilempari Batu, Kaesang: Lewat Jogja Adem Ayem, Mataram is Love

Hesti Puji Lestari
Minggu, 29 Januari 2023 - 12:27 WIB
Budi Cahyana
Bus Persis Dilempari Batu, Kaesang: Lewat Jogja Adem Ayem, Mataram is Love Kaesang Pangarep - Instagram @kaesangp

Advertisement

Harianjogja.comSOLO—Dua anak Presiden Jokowi menyinggung nama Jogja, PSSI, hingga Kapolri setelauh bus Persis Solo dilempari batu oleh sejumlah suporter Persita Tangerang pada Sabtu, 28 Januari 2023 malam WIB.

Insiden itu terjadi pada pekan ke-21 Liga 1 Indonesia yang mempertemukan dua tim papan tengah klasemen, Persita Tangerang vs Persis Solo.

Advertisement

Saat hendak pulang, bus Persis Solo dilempari batu oleh sejumlah suporter yang sudah menunggu di tepi jalan. Sontak saja, insiden tersebut langsung menjadi buah bibir di media sosial.

Dari video yang viral di Twitter, sejumlah pemain Persis turun tangan untuk mengatasi masalah tersebut. Ferdinand Sinaga dan sejumlah pemain memutuskan untuk mengeroyok salah seorang pria yang diduga pelaku pelemparan.

Setelah insiden terjadi, dua anak Presiden RI, Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka, menyentil tiga pihak yang menurut mereka wajib bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Kaesang Pangarep selaku CEO Persis menyentil manajemen Persita Tangerang atas insiden yang terjadi. Kaesang bahkan membawa-bawa nama Jogja untuk memberitahu manajemen Persita tentang arti kata damai.

"Woi @persitajuara," tulis Kaesang.

"Bus @persisofficial lewat Yogya padahal adem ayem aja. Alhamdulillah #MataramIsLove," lanjut bos Persis Solo tersebut.

Gibran Rakabuming Raka juga menyentil Kapolri dan PSSI.

Kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Gibran mengatakan jika insiden ini ada kaitannya dengan masalah Kanjuruhan yang tidak ada ketegasan.

"Mohon ijin pak kapolri @ListyoSigitP. Mohon maaf jika saya lancang dan tidak sopan. Kejadian pelemparan terhadap bus pemain @persisofficial akan terus terjadi. Ini merupakan rangkaian dari tidak adanya tidakan tegas terhadap pelaku kerusuhan di Kanjuruhan," cuitnya, Sabtu malam.

"Kalau di Malang tidak dihukum, maka yg lain tidak akan takut berbuat serupa. Dan ini akan terus terjadi selama tidak ada ketegasan terhadap suporter. Saya berharap banyak kepada pak @erickthohir. Ini PR besar untuk jenengan (Anda)," lanjutnya.

Sementara kepada PSSI, Gibran meluapkan perasaannya karena tidak terlalu yakin cuitannya akan ditanggapi oleh organisasi tersebut.

"Mboh tweetku iki digagas ora karo PSSI (Gak tahu tweetku ini dipedulikan tidak sama PSSI)," cuit Gibran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Program Desa Bersih Narkoba Bisa Menggunakan Dana Desa

News
| Selasa, 23 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement