Advertisement

Berenang ke Antartika, Perempuan Ini Cetak Rekor Dunia

Lajeng Padmaratri
Minggu, 26 Februari 2023 - 21:17 WIB
Lajeng Padmaratri
Berenang ke Antartika, Perempuan Ini Cetak Rekor Dunia Barbara Hernandez saat berenang di Cape Horn tahun lalu, ketika dia menjadi orang pertama yang berenang sejauh 3 mil di antara Samudra Pasifik dan Atlantik. / Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SANTIAGO—Baru-baru ini, seorang perenang membuat capaian yang luar biasa usai unjuk kemampuan berenang menyeberangi lautan. Buka lautan biasa, namun perenang ini berhasil menyeberangi perairan air dingin.

Bárbara Hernández merupakan perenang air dingin asal Chili dikenal sebagai "Putri Duyung Es" atau Sirena de Hielo dalam bahasa Spanyol. Ia mencetak rekor dunia sebagai orang pertama yang berenang sejauh 2,5 km di perairan Samudra Antartika.

Advertisement

Pada Sabtu (18/2/2023) lalu, ia berangkat dengan rombongan angkatan laut Chili ke Antartika. Aksi berenang di perairan air dingin itu dilakukan atas nama konservasi. Tujuannya untuk menarik perhatian pada seruan global untuk penunjukan kawasan lindung laut (KKL) di Samudera Antartika—khususnya KKL untuk Semenanjung Antartika, yang dikembangkan Chili dalam kemitraan dengan Argentina pada tahun 2018.

Usai menyelesaikan misinya, Hernandez bahkan memperoleh rekor dunia dari Guinness World of Records. Setelah memecahkan rekor dia mengaku bahwa pengalaman itu menjadi sesi renang yang sangat sulit.

"Sulit, karena ini adalah renang yang sangat panjang dan setelah menyelesaikan satu mil pertama saya merasa bahwa saya tidak akan pernah mencapai pelampung, dan saya sangat fokus pada teknik, yang jelas saya merasa lengan saya semakin berat karena darah terasa berhenti mengalir ke tangan dan kaki," urainya dikutip dari Roya News.

Aksi renang yang mencatatkan rekor dunia ini menurutnya menjadi tonggak bersejarah karena belum pernah ada yang berenang sejauh itu pada air suhu dingin. Di tempat itu, jelas tidak bisa menjadi kompetisi karena orang akan mati dengan hipotermia.

Usai aksinya itu, ia ingin publik mulai sadar dengan alam sekitar. "Kita akhirnya dapat berbicara tentang Antartika, berbicara tentang apa yang dapat kita lakukan masing-masing untuk melindungi lautan, ialah air kehidupan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement