NPC Bantul Keluhkan Bonus Atlet yang Jauh dari Harapan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pengurus National Paralympic Committee (NPC) Bantul mengeluhkan bonus atlet difabel yang berhasil meraih juara umum dalam Pekan Paralympic Daerah (Peparda) tahun lalu masih jauh dari harapan.
Ketua NPC Bantul, Yulianto mengatakan terdapat perbedaaan jauh nilai bonus yang diperoleh atlet Paperda dibawah naungan NPC dan Pekan Olahraga Daerah (Porda) yang dibawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bantul.
Advertisement
Ia mencontohkan untuk atlet Porda peraih medali emas mendapat bonus Rp15 juta, medali perak Rp7,5 juta, dan medali perunggu mendapat Rp2,5 juta. Sementara atlet Peparda hanya bisa maksimal memberikan bonus untuk peraih medali emas Rp6 juta, medali perak Rp3,5 juta, dan medali perunggu Rp1,5 juta.
BACA JUGA : Akhirnya, Bonus Atlet Porda Sleman Cair 29 Oktober
Bahkan KONI bisa memberikan penghargaan untuk pelatih terbaik dan cabang olahraga (Cabor) terbaik. Sementara di NPC tidak ada karena tidak ada anggaran. “Ini kan jauh sekali perbedaannya padahal kan sama-sama mengharumkan nama Kabupaten Bantul. Bahkan dalam Peparda kita sudah tiga kali berturut-turut sebagai juara umum,” katanya, melalui sambungan telepon, Kamis (9/3/2023).
Pihaknya sudah berupaya mengajukan anggaaran Rp4 miliar ke Pemkab Bantul melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) tahun ini. Anggaran tersebut untuk bonus dan kegiatan rutin pembinaan atlet. Namun yang disetujui hanya Rp1,2 miliar. Menurutnya anggaran tersebut sagat minim.
Pihaknya sudah mengusulkan agar anggaran Rp1,2 miliar dialokasikan untuk bonus semua. Sementara kegiatan rutin pembinaan atlet ditidakan terlebih dahulu. Namun tidak disetujui oleh Pemkab. “Kami terpaksa membagi anggaran Rp1,2 miliar tersebut untuk bonus Rp450 juta dan untuk pembinaan atlet Rp750 juta,” ujarnya.
Selain memberikan bonus untuk atlet Peparda DIY 2022, NPC juga harus memberikan bonus untuk atlet yang berhasil meraih medali dalam ajang Asian Para Games di Solo. Ada tiga cabor yang memperoleh medali dalam ajang tersebut, yakni tenis meja, tenis lapangan, dan baksket.
Saat ini NPC juga tengah menyiapkan atlet untuk ikut Pekan Paralympic Pelajar Daerah (Peparperda) DIY. Selain itu juga menyiapkan atlet untuk ikut dalam Peparnas di Medan tahun depan.
BACA JUGA : Pemkab Anggarkan Rp1,2 Miliar untuk Pembinaan Atlet Difabel
Sekali lagi, Yulianto menegaskan perlu adanya kesetaraan dalam pemberian bonus atlet baik dibawah naungan KONI maupun NPC seperti daerah lain. Bahkan Gunungkidul dan Kulonprogo yang APBD masih dibawah Bantul bisa menganggarkan bonus setara baik atlet Porda maupun Peparda untuk peraih medali emas Rp15 juta.
“Kami sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan nominal bonus. Tapi kami ingin ada kesetaraan dalam memberikan perhatian kepada atlet yang sama-sama mengharumkan nama daerah. Sehingga tidak ada kesan membeda-bedakan supaya atlet termotivasi,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko tidak menampik anggaran untuk NPC lebih sedikit dari KONI, namun sudah ada peningkatan dari tahun lalu. Pada 2023 NPC mendapat dana hibah Rp750 juta. Sementara tahun ini Rp1,2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tak Cuma Ribuan Alat Timbang dan Ukur, Pemkab Gunungkidul Juga Tera Ulang SPBU
- Artjog 2025 Mulai Disosialisasikan, Ajak Seniman dan Penikmat Seni Ikut Ramaikan Lebaran Seni
- 5 Hari Penuh, Puluhan Pelajar Kulonprogo Jadi Nelayan
- Pengusaha Muda, Giffari Naufal Arisma Putra, Berkunjung ke Yogyakarta
- Warga Garan Denokan Gelar Selawat dan Doa Bersama untuk Kemenangan Harda-Danang
Advertisement
Advertisement