Deretan Pesepakbola yang Jadi Korban Rasisme
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Kampanye antirasisme atau tindakan rasialis terus digaungkan insan sepak bola dunia. Perlawanan terhadap tindakan rasis dilakukan seperti dengan membumikan slogan Say No to Racism, No Room for Racism, atau dengan slogan/aktivitas lain.
BACA JUGA: Rasisme di Liga Inggris Makin Parah
Advertisement
Namun, faktanya tindakan tak menghargai sesama manusia itu masih terjadi di dunia sepak bola hingga sekarang. Terbaru, pesepak bola yang menjadi korban tindakan tak terpuji itu adalah penyerang Inter Milan Romelu Lukaku.
Tindakan rasis dialami pemain timnas Belgia itu ketika pertandingan leg pertama semifinal Coppa Italia atau Piala Italia melawan Juventus pada Selasa (4/4/2023) lalu.
Pelecehan rasial terhadap penyerang Belgia itu terjadi sebelum dan saat Lukaku mengeksekusi penalti menjelang pertandingan usai. Gol tersebut sekaligus menyelamatkan Nerazzurri dari kekalahan.
Lukaku bukan hanya kali ini menjadi korban tindakan rasis penonton. Kejadian tak serupa dialaminya saat laga semifinal Piala Dunia 2018 yang saat itu timnas Belgia yang dibelanya kalah dari Prancis.
Tindakan rasis biasanya dilakukan penonton terhadap pesepakbola yang menjadi lawan tim yang didukung, antarpemain, bahkan pernah terjadi tindak rasisme suporter terhadap pemain tim yang mereka dukung sendiri.
Sebagai informasi, rasisme adalah paham atau perilaku yang merasa ras diri sendiri merupakan ras yang paling tinggi dibanding ras lain, sehingga menganggap rasa lain rendah.
Lukaku tak sendiri. Ada cukup banyak pesepak bola yang menjadi korban rasisme. Berikut ulasannya berdasar informasi yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Dani Alves
Pesepakbola asal Brasil itu menjadi korban tindakan rasisme saat membela Barcelona. Salah satu pendukung Villareal melemparkan pisang kepada Dani Alves yang akan mengeksekusi tendangan sudut. Hal itu tidak membuatnya marah, tetapi dia justru memakan buah pisang tersebut.
2. Vinicius Junior
Perlakuan itu dia dapatkan sebelum dan saat pertandingan antara Real Madrid, timnya, melawan Atletico Madrid di pekan keenam La Liga.
Namun, dia berhasil membalas tindakan rasisme itu dengan melakukan selebrasi tarian di depan para pendukung Atletico Madrid seusai rekan setimnya, Rodrigo Goes, mencetak skor.
3. Karim Benzema
Benzema pernah menjadi korban rasisme oleh fans Prancis sendiri. Kala itu Benzema membuat kesal fans timnas Prancis lantaran ia tersandung masalah dengan rekan setimnya Valbuena.
Benzema sangat kesal karena justru ia diserang dengan menggunakan rasisme. Ia sampai mengatakan bahwa ketika bermain baik, maka orang Prancis anggap menganggapnya warga Prancis, namun ketika bermain buruk maka disebut pemain asal Arab.
4. Mesut Ozil
Senasib dengan Benzema, Ozil juga mendapat tindakan rasis dari pendukung timnas yang dibelanya sendiri, timnas Jerman.
Peristiwa pahit itu terjadi ketika timnas Jerman tampil buruk di Piala Dunia 2018 hingga tak bisa lolos dari fase grup. Mesut Ozil dikambinghitamkan oleh para fans dan para petinggi sepak bola Jerman.
Ozil tak dianggap orang Jerman karena penampilan buruk Der Panzer. Ozil kesal karena setiap kali timnas Jerman bermain buruk, dirinya selalu dipanggil pesepakbola imigran.
Ozil akhirnya memilih pensiun dari timnas Jerman seusai Piala Dunia 2018 karena perlakuan rasis yang ia rasakan.
5. Mario Balotelli
Pesepakbola asal Italia itu mendapat perlakuan rasis ketika bermain di Inter Milan. Superter tim lawan merendahkannya yang berkulit hitam.
Balotelli juga pernah mendapatkan perlakuan serupa ketika membela klub Ligue 1, Bastia. Dia kecewa terhadap Komisi Disiplin Ligue 1 yang tidak serius mengusut kasus tersebut.
6. Patrice Evra
Saat bermain untuk Manchester United, pesepakbola asal Prancis itu melaporkan beberapa komentar rasial yang dilontarkan Suarez, pemain Liverpool, saat keduanya bentrok di Anfield pada Oktober 2011.
Aduan Evra diselidiki dan striker asal Uruguay itu dinyatakan bersalah hingga akhirnya ia didenda £40.000 dan dilarang bermain selama delapan laga.
Ketika sanksi berakhir dan Suarez bermain melawan Manchester United di Old Trafford, dia membuat keadaan kian panas. Dia menolak menjabat tangan Evra sebelum laga dimulai.
7. Kevin-Prince Boateng
Momen ini terjadi pada 2013 ketika AC Milan melakoni laga persahabatan melawan tim Lega Pro 2, Pro Patria, di jeda musim dingin. Laga ini bertajuk persahabatan yang seharusnya tidak perlu ada tensi yang meninggi.
Boateng menerima hinaan rasial dari fans tim lawan. Gelandang berpaspor Ghana ini lalu mengambil bola, menendangnya ke arah tribune, dan berjalan keluar lapangan.
Laga urung terjadi dan Boateng memimpin aksi walk out (WO) Milan sebagai aksinya untuk menentang pelaku rasial tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja ke Sejumlah Mall dan Kampus di Jogja
- Jadwal SIM Keliling Bantul Kamis 21 November 2024: Di Polsek Srandakan
- Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Jogja, Sleman, Bantul dan Gunungkidul, Kamis 21 November 2024, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Kamis 21 November 2024
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 21 November 2024, Mary Jane hingga Jogja Planning Gallery
Advertisement
Advertisement