Advertisement

Menyamar Jadi Wanita dalam Turnamen Catur, Pria Ini Pakai Burkak Lengkap

Lajeng Padmaratri
Senin, 17 April 2023 - 23:27 WIB
Lajeng Padmaratri
Menyamar Jadi Wanita dalam Turnamen Catur, Pria Ini Pakai Burkak Lengkap Turnamen catur wanita di Kenya yang diikuti pria yang menyamar dengan burkak. - Oddity Central

Advertisement

Harianjogja.com, NAIROBI—Seorang pria Kenya baru-baru ini menjadi berita utama internasional setelah ketahuan mengikuti turnamen catur wanita dengan menggunakan burkak lengkap sebagai penyamaran.

Turnamen catur wanita itu diketahui menawarkan hadiah utama senilai £2.400 atau setara Rp39 juta. Angka yang fantastis itu tentu menarik siapa saja untuk mendapatkannya, termasuk seorang pria yang rela menyamar jadi wanita demi memenangkan turnamen catur itu.

Advertisement

Melansir Oddity Central, pria yang diketahui bernama Stanley Omondi, 25, itu rela mengikuti turnamen catur wanita dengan alasan tengah menghadapi masalah keuangan. Hadiah yang menggiurkan itu membuatnya tertarik mengikuti pertandingan, bagaimanapun caranya.

Untuk melakukannya tanpa menimbulkan terlalu banyak kecurigaan, pecatur pria itu mengenakan burka hitam yang hanya memperlihatkan mata dan kakinya. Dia juga terdaftar dengan nama palsu 'Millicent Awour'. Pada awalnya, penyelenggara tidak menduga bahwa ia melakukan penyamaran, tetapi kehebatannya dalam permainan caturlah yang pertama kali menarik perhatian juri dan penyelenggara.

“Awalnya kami tidak curiga, karena mengenakan jilbab itu normal,” kata Presiden Catur Kenya Bernard Wanjala. Kendati demikian, begitu pemain dengan burkak itu memenangkan pertandingan, termasuk saat melawan beberapa pemain wanita terkenal, penyelenggara menjadi curiga.

“Tidak mungkin ada orang baru yang belum pernah bermain di turnamen menjadi sekuat ini,” tambah Wanjala.

Saat Omondi terus menang, panitia mulai memperhatikan tanda bahaya kecil lainnya, seperti fakta bahwa alas kaki pemain terlihat lebih maskulin daripada pemain lain. Selain itu, dia tidak pernah berbicara, baik kepada anggota staf turnamen atau pemain lain, yang sangat tidak biasa.

“Kami juga memperhatikan dia tidak berbicara, bahkan ketika dia datang untuk mengambil tagnya, dia tidak berbicara. Biasanya, saat Anda bermain, Anda berbicara dengan lawan Anda, karena bermain catur bukanlah perang, itu persahabatan,” kata Wanjala.

Namun, karena tidak ingin dituduh memprofilkan pemain karena pakaian keagamaannya, Chess Kenya membiarkan Millicent Awour terus bermain. Namun, setelah mengalahkan lawan yang sangat kuat di babak keempat, penyelenggara turun tangan dan memanggil pemain itu. Dia tidak tampak terkejut dan langsung mengaku sebagai laki-laki.

“Dia mengatakan dia hanya melakukan itu karena dia mengalami kesulitan keuangan dan berpikir memenangkan gelar akan membantunya mengatasinya,” imbuhnya.

Kini, Federasi Catur Kenya tengah memperdebatkan hukuman apa yang tepat diberikan bagi pemain pria itu, pasalnya hal ini merupakan yang pertama kalinya terjadi. Kasus Stanley Omondi telah dirujuk ke federasi catur internasional untuk dipertimbangkan, dan banyak yang mengharapkan dia dilarang dari semua kompetisi catur resmi selama beberapa tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Oddity Central

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo

News
| Kamis, 25 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement