Rayakan HUT ke 56 Perwosi, Hemas: Jadilah Wanita Sehat dan Tangguh
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwasi) diharapkan tetap menjadi tulang punggung dalam menjaga kesehatan dan kebugaran masyarakat. Organisasi ini juga didorong untuk terus mengkampanyekan kecintaan masyarakat untuk selalu berolah raga, khususnya bagi kaum wanita.
"Kerja sama dengan pemerintah daerah harus terus dijaga dan dilanjutkan, karena semua kegiatan Perwosi juga dimaksudkan untuk mendukung kegiatan pemerintah, terutama yang terkait dengan kesehatan dan kebugaran kaum wanita dan juga keluarga,” ujar Ketua Perwosi DIY GKR Hemas melalui rilisnya pada Puncak Acara Ulang Tahun Perwosi ke-56 di Lapangan Pemkab Sleman, Sabtu (10/6/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Juara Umum ASEAN Para Games 2023, Indonesia Cetak Hattrick
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua I Perwosi DIY GKBRAA. Paku Alam, Ketua KONI DIY Djoko Pekik Irianto, Ketua Harian Perwosi DIY Tri Martini serta istri Pj. Walikota Jogja yang juga merupakan pengurus inti Perwosi DIY Atik Singgih Rahardjo dan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Kegiatan tersebut diawali dengan senam sehat yang diikuti sekitar 900 orang anggota Perwosi Kabupaten/Kota hingga pemberian penghargaan bagi 10 atlet berprestasi DIY.
GKR Hemas meminta agar seluruh kegiatan Perwosi didukung oleh peran serta masyarakat dan pemerintah terutama yang terkait dengan kesehatan dan kebugaran kaum perempuan dan keluarga.
“Perwosi sudah dalam track yang tepat. Fokuskan diri pada kebugaran wanita, olah raga prestasi, kesehatan lansia, kesehatan ibu-ibu muda, dan kesehatan keluarga. Ini termasuk juga menanamkan kecintaan putri-putri kita pada olah raga, sejak usia dini,” jelasnya.
Jogja, lanjut Hemas, selalu menjadi tolok ukur untuk melihat situasi nasional. Baik prestasi olahraganya, perempuannya, pendidikan dan pariwisatanya. Karenanya, Jogja juga menjadi target bila ada elit yang menginginkan kekacauan politik. Hemas berharap, dengan bertambahnya usia, Perwosi semakin dapat menjaga nama baik Jogja.
“Bagaimana kesatuan antara pemerintah dan rakyatnya. Bila Jogja baik, nasional baik. Jogja buruk, nasional juga buruk. Isu kenakalan remaja dan kriminalitas jalanan dibuat menjadi branding. Perseteruan Perguruan Silat di Provinsi lain dibawa ke Jogja. Isu radikalisme dan intoleransi terus digembar-gemborkan,” ujarnya.
Untuk itu, kata Hemas, di tahun politik seperti saat ini masyarakat tidak boleh terpecah-pecah dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Perbedaan pilihan partai dan juga calon presiden, kata Hemas jangan sampai menimbulkan pertengkaran dan perpecahan.
"Kita semua adalah wanita yang sehat dan kuat, dan selalu penuh wawasan. Kita tahu mana yang harus diperdebatkan dan mana yang tidak. Dengan keunggulan pemikiran, akal budi, dan budaya yang kita miliki, saya yakin segala kemungkinan perpecahan pada tahun politik ini akan bisa kita atasi. Kita harus fokus pada kedewasaan, pekerjaan, dan tuntutan kemajuan Jogja,” ujar Hemas.
Ketua KONI DIY Djoko Pekik Irianto menyampaikan Perwosi harus dapat menjadi organisasi yang semakin kuat dan menjadi inspirasi untuk memotivasi pola hidup sehat, khususnya bagi para perempuan dari semua lapisan masyarakat. KONI DIY juga akan terus mendukung kegiatan positif yang dilakukan Perwosi sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat yang hidup sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement