Advertisement
Klub Keberatan Melepas Pemain untuk Timnas U-23, Pengamat: Ini Tanggung Jawab Semua Pihak

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Belum lama ini muncul polemik seputar pemanggilan pemain dari klub ke timnas U-23 yang dipersiapkan untuk mengikuti Piala AFF U-23. Pihak klub merasa keberatan. Pengamat sepak bola Effendi Gazali menilai urusan tim nasional sepak bola di semua kelompok umur merupakan tanggung jawab semua pihak.
PSSI telah mengumumkan pemanggilan para pemain untuk mengikuti pemusatan latihan di Jakarta, namun dua klub Liga 1 yakni Persija Jakarta dan PSM Makassar keberatan melepas pemain-pemainnya.
Advertisement
Sampai timnas berangkat ke Thailand untuk mengikuti kompetisi, bek Persija Rizky Ridho dan pemain sayap PSM Dzaky Asraf tidak dilepas klub masing-masing. Para pelatih klub keberatan melepas kedua pemain itu, karena selain Piala AFF U-23 bukan turnamen resmi FIFA, tenaga keduanya juga masih sangat dibutuhkan untuk mengarungi kompetisi Liga 1 yang tengah bergulir.
Effendi pun menilai bahwa semua pemangku kepentingan sepak bola harus menyadari tanggung jawab serta kewajiban masing-masing.
"Jangan hanya pelatih asing yang ditekan. Semua pihak perlu merenung kenapa terjadi fenomena ini? Pertama, tentu sumber-sumber pemain timnas harus dari semua level liga. Maka bukan hanya liga 1 yang harus maju! Semua level liga harus diperlakukan adil dan didukung," kata Effendi melalui pernyataan tertulis, Kamis (17/8/2023).
BACA JUGA: Tiket Pertandingan Pembuka Piala Dunia FIBA 2023 Ludes Diburu Penonton
Effendi juga menyoroti fakta bahwa sejumlah pertandingan internasional kerap bertabrakan jadwalnya dengan agenda klub di kompetisi dalam negeri. Masalah seperti ini, kata Effendi, semestinya dapat didiskusikan dengan serius.
"Di Asean kan ada turnamen AFF, Sea Games, Champion Asia, Piala Asia, Piala Dunia, dan babak penyisihan-penyisihannya dan sebagainya. Ya sedapat mungkin disesuaikan agar jangan juga terus-menerus ada turnamen yang di sisi lain bisa merugikan klub. Para pelatih kan dituntut mencapai target prestasi tertentu. Bisa juga ada kegiatan Asia Tenggara yang formatnya disesuaikan menjadi rangkaian beberapa pertandingan, di sela-sela jeda internasional, lalu ada finalnya"," ujarnya.
Perihal wacana peraturan yang mewajibkan klub untuk melepas pemainnya ke timnas, Effendi cukup mendukung dengan pertimbangan kebutuhan jam terbang internasional bagi para pemain timnas.
"Pada tataran mikro, akan menyakitkan juga melihat Vietnam dan tuan rumah Thailand di AFF U-23 tahun ini misalnya, barangkali akan sedikit mudah balas dendam kekalahannya di SEA Games, hanya karena absennya banyak pemain timnas yang tidak dilepas para pelatih," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Warung Sate Puas, Saksi Bisu Perjuangan Gerilyawan Republik Mempertahankan Kemerdekaan
- Penuhi Undangan BPS, Bea Cukai Jogja Jadi Narasumber FGD Peningkatan Kualitas Ekspor
- PPP DIY Berangkatkan 5 Kader Umrah Gratis, Minta Didoakan Menang di 2024
- Sekda DIY: Dokumen IPL Tol Jogja-YIA di Kulonprogo Ditargetkan Rampung Bulan Ini
- Mitigasi Bencana Masuk dalam Rencana Pembangunan di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement