Advertisement

Promo Sumpah Pemuda Harjo

Seto Nurdiyantoro, Hidup Untuk Sepak Bola Mataram

Yosef Leon
Minggu, 17 September 2023 - 09:47 WIB
Ujang Hasanudin
Seto Nurdiyantoro, Hidup Untuk Sepak Bola Mataram Pelatih PSIM Jogja - Instagram @psimjogja_official

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Legenda hidup sepak bola Indonesia Seto Nurdiyantoro meluncurkan sebuah buku autobiografinya yang berjudul Super Seto karena Seto tak bisa dipisahkan dari sepak bola. Buku setebal 141 halaman dengan 12 bab itu secara rinci menceritakan karir mantan pemain dan pelatih PSIM Jogja itu di dunia sepak bola. 

Pengenalan dan bedah buku telah dilakukan di sejumlah tempat di wilayah Jogja dengan dihadiri oleh para pecinta sepak bola dan masyarakat umum. Seto mengaku penulisan buku ini dilatarbekalangi oleh keinginannya agar atlet muda sepak bola Jogja bisa terinspirasi melalui perjalanan karirnya dan berprestasi di kancah nasional. 

Advertisement

"Melalui buku ini saya ingin para pemain muda khususnya pemain dari Jogja agar bisa berguna bagi sepak bola Indonesia. Terlebih saya menginginkan mereka agar bisa ikut tampil membela Timnas Indonesia," kata Seto, Minggu (17/9/2023). 

Sebagian besar isi buku ini mengulas kehidupan Seto dan karirnya di dunia sepak bola. Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang semasa aktif mengolah si kulit bundar ini mengawali karirnya di SSB Indonesia Muda dan klub pertama yang dibelanya yakni PSK Kalasan saat berusia 15 tahun. 

BACA JUGA:Piala Dunia U-17, Bima Sakti Waspadai Ekuador di Grup A

Pada 1990/1991 karir juniornya dimulai di PSS Sleman U17 kemudian berlanjut ke PSIM Jogja pada 1994/1995 di mana Seto memulai karirnya sebagai pemain profesional. Pada tahun 1995-2001 ia pindah ke kkub asal Solo Pelita Jaya. Kemudian pada 2001-2006 memilih bergabung dengan PSS Sleman dan Persiba di tahun 2008-2011 serta pensiun di PSIM Jogja pada 2011-2013. 

Selepas pensiun Seto memutuskan melanjutkan pekerjaannya sebagai pelatih. Klub pertama yang diarsiteki mantan pemain timnas ini adalah PSIM Jogja pada 2013-2015. Pernah pula menjadi juru taktik PSS Sleman di musim 2018 dan sempat membawa Laskar Mataram menjadi semi finalis Liga 2 musim 2021 silam. 

Bisa dibilang karir sepak bola Seto dan juga kepelatihannya hanya berkutat di klub asal Mataram. Ia punya alasan sendiri dengan fenomena ini. Selain faktor keluarga, Seto menyebut pilihannya untuk memberikan jasa kepada klub yang sebagian besar berasal dari Jogja itu lantaran keinginan untuk membawa tempat kelahirannya tersebut jadi barometer sepak bola nasional. 

"PSSI berdiri di Jogja punya monumen di Jogja, dulu klub Jogja masih kalah pamor dengan tim kaya makanya salah satu yang jadi motivasi saya itu ingin memunculkan bahwa Jogja bisa jadi barometer sepak bola nasional," ujarnya.

Salah satu capaian tertingginya di level pelatih juga diulas di buku ini saat membawa PSIM Jogja ke semi final Liga 2 musim 2021. Laskar Mataram yang tinggal selangkah lagi lolos untuk berkompetisi di sepak bola tertinggi tanah air itu gagal setelah dikalahkan oleh Dewa United di perebutan posisi ketiga. Seto menampik kegagalan PSIM Jogja promosi ke Liga 1 itu diakibatkan oleh hal lain di luar kemampuan timnya. 

Di masa itu dugaan pengaturan skor dan kekuatan lain di luar sepak bola memang tengah menguat. Pasalnya nama-nama klub yang lolos ke Liga 1 sudah beredar luas di sosial media sebelum laga dimulai. Sejumlah nama tim yang diprediksi lolos itu persis setelah pertandingan perebutan juara dan promosi rampung digelar yaitu Persis Solo sebagai juara, RANS FC runner up dan Dewa United di posisi ketiga. 

"Memang waktu itu kondisi PSIM masuk empat besar dalam kondisi pemain yang tidak prima. Pertandingan pertama lawan Dewa sudah ada yang sakit dan saya herannya di pertandingan terakhir hampir semuanya sakit. Ada tujuh pemain yang diinfus sebelum main. Apakah saat itu kena virus, apakah pas nginep di hotel ga bersih, saya ga tau. Saya lebih melihat teknis, dengan keadaan seperti itu, ya kira susah menang dan lolos," pungkas Seto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menparekraf Pastikan Indonesia Siap Gelar Seri MotoGP 2023 di Mandalika

News
| Kamis, 05 Oktober 2023, 02:27 WIB

Advertisement

alt

Garrya Bianti, Resort Eksklusif Baru di Jogja yang Cocok untuk Healing Anda

Wisata
| Rabu, 04 Oktober 2023, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement