Advertisement

Pelari Kenya Dominasi Podium, Borobudur Marathon 2023 Sempat Disetop karena Cuaca Panas

Nina Atmasari
Minggu, 19 November 2023 - 20:37 WIB
Arief Junianto
Pelari Kenya Dominasi Podium, Borobudur Marathon 2023 Sempat Disetop karena Cuaca Panas Pemenang kategori Young Talent Borobudur Marathon 2023 Powered by Bank Jateng yang diadakan di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (19/11/2023). - Harian Jogja/Nina Atmasari

Advertisement

Harianjogja.com, MAGELANG—Pelari asal Kenya menguasai podium Borobudur Marathon 2023 Powered by Bank Jateng yang diadakan di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (19/11/2023). 

Ajang lari tahunan ini kembali diramaikan oleh pelari internasional setelah sejak pandemi Covid-19, pelari internasional tidak ikut bergabung. Ini menandakan bahwa Borobudur Marathon 2023 telah kembali seperti sebelum pandemi.

Advertisement

Meski pelari asing banyak menjuarai, sejumlah atlet lari nasional baik putra maupun putri turut menempati podium Borobudur Marathon 2023, antara lain, Agus Prayogo, Betmen Manurung, Odekta Naibaho, dan Pretty Sihite.

Juara Kategori 10K Overall Putra di podium pertama Elkanah Arusey dari Kenya dengan catatan waktu 31,46 menit. Dua podium berikutnya ditempati pelari Tanah Air, yaitu Syamsuddin Massa (32,09 menit) dan Immanuel P Hutasoit (32,22 menit).

Podium pertama untuk Kategori 10K Overall Putri ditempati pelari Tanah Air, yaitu Novia Nur Nirwani dari Indonesia (37.17 menit), kedua dari Kenya yaitu Alice Kabura Njoroge (39,02) dan ketiga Novita Andriyani dari Indonesia (43,24 menit).

Kategori Marathon Overall Putra seluruh podium dikuasai pelari Kenya yaitu Geoffrey Kiprotich Birgen (2,15 jam 20 detik), Stephen Mungathia Mugambi (2,19 jam 43 detik) dan Edwin Miritim (2,25 jam 52detik).

Adapun pada Kategori Marathon Overall Putri, ada satu nama pelari Tanah Air yang mematahkan dominasi pelari Kenya, yaitu Odekta Elvina Naibaho (02,52 jam 1 detik). Adapun podium pertama diraih Sheila Chesang dari Kenya (2,50 jam 24 detik) dan Peninah Jepkoech Kigen dari Kenya (2,50 menit 36 detik).

Kejutan muncul di kategori Marathon Putra Nasional, yaitu ketika pelari Tanah Air, Rikki Marthin L Simbolon yang baru pertama kali berpartisipasi dalam Borobudur Marathon berhasil menjadi pelari tercepat dengan catatan waktu 2,32 menit 52 detik. Juara kedua ditempati Ranto (2,36 jam 33 detik) dan Betmen Manurung (2,37 jam 33 detik).

BACA JUGA: 10.000 Pelari Siap Terjun dalam Borobudur Marathon 2023

Untuk Marathon Kategori Nasional Putri, podium pertama diraih Irma Handayani dengan catatan waktu 3,07 jam 41 menit, disusul Pretty Sihite (3,09 jam 40 detik), dan Anjelika Br Ginting (3,20 jam 34 detik).

Dihentikan Sementara

Pada ajang Borobudur Marathon 2023 ini ada kondisi force majeur yang menyebabkan panitia menghentikan perlombaan pada pukul 10.30 WIB. Penyebabnya adalah cuaca di Magelang yang dinilai sudah sangat panas.

Dalam konferensi pers seusai race, Direktur Lomba Borobudur Marathon 2023, Andreas Kansil, menjelaskan saat perlombaan berlangsung, indeks Wet Bulb Globe Temperature (WBGT) sudah mencapai angka yang membahayakan kesehatan para peserta. WBGT atau Wet Bulb Globe Temperature (WBGT) adalah pengukuran suhu udara, yang merupakan standar internasional untuk mengukur kelembaban dan paparan panas matahari.

Pada saat dihentikan tersebut, sebagian pelari masih di race dan belum finish. Panitia kemudian mengevakuasi para pelari yang masih di jalan tersebut, menggunakan kendaraan yang ada.

"Hanya pelari maraton yang masih berada di rute yang dievakuasi, sementara pelari half marathon dan 10 km telah mencapai garis finish. Kami telah memberikan instruksi kepada semua personel di water station untuk menghentikan pelari demi keamanan dan kesehatan mereka," ujar Andreas.

Direktur Medis, dr. Wawan menyebutkan pada saat tersebut, temperatur udara sudah masuk dalam kategori hitam, dengan suhu mencapai 33 derajat Celsius, dan suhu permukaan mencapai 36 derajat. "Pertimbangan sisi medis, ini karena sangat berisiko," katanya.

Sekjen PB PASI, Tigor Tanjung, menjelaskan bahwa dalam cabang olahraga atletik, menghentikan perlombaan seperti ini adalah hal yang bisa dan biasa terjadi. Ia mengatakan Borobudur Marathon 2023 memang sebuah ajang kompetisi tetapi dalam aturan kompetisi ada aturan safety.

"Atletik adalah olahraga kompetitif, tetapi Athlete First Winning Second. Ini suatu hal yang biasa. Salah satu contohnya, Chicago Marathon 2021 juga dihentikan karena persoalan cuaca," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Capres Anies Baswedan Apresiasi Warga Tionghoa di Cirebon Selalu Jaga Kerukunan

News
| Sabtu, 09 Desember 2023, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement