Advertisement
PSSI Naturalisasi Maarten Paes, Begini Respons Kiper Persebaya

Advertisement
Harianjogja.com, SURABAYA—Penjaga gawang Persebaya Surabaya Andhika Ramadhani menyambut positif hadirnya pemain diaspora, khususnya kiper klub Amerika Serikat FC Maarten Paes dan Cyrus Margono asal Panathinaikos B yang telah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Ia menilai jka hal tersebut menjadi langkah positif untuk kebaikan tim nasional (timnas) Indonesia, maka akan didukung. "Kalau saya pribadi jika memang menjadi salah satu yang terbaik buat timnas Indonesia tidak masalah, sebagai masyarakat, mendukung apa yang dilakukan oleh PSSI," ucapnya dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu.
Advertisement
BACA JUGA : Jadi WNI, Maarten Paes Masih Kudu Tunggu Sidang CAS untuk Bisa Gantikan Ernando
Selain itu, dirinya menilai apa yang dilakukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bukan semata-mata untuk bagus-bagusan saja. "Karena PSSI melakukan itu bukan untuk foya-foya saja, inginnya menjadikan timnas Indonesia lebih kuat di ajang internasional," ujarnya.
Sebelumnya, dua penjaga gawang masing-masing dari klub Amerika Serikat dan Yunani resmi menjadi WNI setelah mengikuti prosesi pengambilan sumpah menjadi di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DKI Jakarta.
Kiper yang bermain di kasta kedua Liga Yunani bersama Panathinaikos B Cyrus Margono mengambil sumpah terlebih dahulu pada 21 Maret. Maarten Paes, kiper milik klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat FC itu melakukan hal yang sama pada 30 April.
Namun, untuk Cyrus tidak menjalani proses naturalisasi. Kiper dengan tinggi 1,91 meter itu hanya tinggal diberikan status sebagai WNI saja karena dulunya telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia, tetapi ketika ingin mendapatkan paspor, pengajuannya ditolak.
Hal ini dikarenakan status WNI-nya tertunda karena belum menentukan kewarganegaraannya setelah melewati batas usia maksimal yaitu 21 tahun akibat ia merupakan anak yang memiliki darah campuran dan lahir di luar negeri.
Cyrus adalah kiper kelahiran Mount Kisco, New York, Amerika Serikat pada 9 November 2001. Cyrus mempunyai darah Indonesia dari ayahnya. Sementara ibunya merupakan orang Iran. Sedangkan Maarten Paes tetap menjalani proses naturalisasi dan pengambilan sumpah menjadi WNI yang dipimpin oleh Kepala Kantor Wilayah Andika Dwi Prasetya.
Dengan demikian, Maarten berpeluang besar untuk memperkuat Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua saat melawan Irak pada 6 Juni dan Filipina pada 12 Juni di kandang.
BACA JUGA : Disumpah Jadi WNI, Maarten Paes Tak Sabar Bela Timnas Indonesia
Namun, kurang lebih satu bulan menuju dua laga final kualifikasi Piala Dunia 2026 itu, Maarten harus memenuhi beberapa syarat agar dapat tampil membela Merah Putih, salah satunya menunggu hasil sidang di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) karena Maarten pernah membela timnas Belanda U-21 di Piala Eropa U-21 2021 saat ia berumur 22 tahun.
Hal ini bertentangan dengan regulasi FIFA bahwasanya seorang pemain dapat berganti dan bermain untuk timnas lainnya jika berusia di bawah 21 tahun pada saat terakhir bermain, baik di tim junior ataupun di senior dalam laga resmi. Jika semuanya lancar, maka kiper yang neneknya lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur itu berpeluang meramaikan pos penjaga gawang Garuda di kualifikasi Piala Dunia 2026 yang saat ini kerap diisi Ernando Ari Sutaryadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bupati Indramayu Lucky Hakim yang Plesir ke Jepang Tanpa Izin Diperiksa Selama 2 Jam
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 436 Ribu Orang Kunjung Objek Wisata di Sleman Saat Libur Lebaran 2025
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Selasa 8 April 2025, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Selasa 8 April 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
- Jadwal Kereta Bandara Jogja Hari Ini, Selasa 8 April 2025, Jangan Salah Pilih
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Selasa 8 April 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement
Advertisement