Kado HUT ke-79 RI: PB Djarum Bawa Pulang Piala Yuni Kartika, Pertahankan Piala Hariyanto Arbi
Advertisement
MAGELANG—Skuad U-17 PB Djarum mempersembahkan kado manis bagi ulang tahun kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia. Klub bulu tangkis asal Kudus, Jawa Tengah tersebut berhasil membawa pulang Piala Yuni Kartika dan sukses mempertahankan Piala Hariyanto Arbi usai menjadi kampiun dalam Polytron Superliga Junior 2024 yang dihelat di GOR Djarum Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (17/8/2024).
Sedari awal turnamen ini bergulir, PB Djarum menargetkan membawa pulang Piala Yuni Kartika mengingat pada gelaran tahun lalu, piala tersebut direbut oleh pebulu tangkis putri Banthongyord, Thailand. Misi ini yang membuat tim putri PB Djarum berjuang mati-matian di babak final tatkala berjumpa dengan PB Mutiara Cardinal.
Advertisement
Partai pembuka mempertemukan Jolin Angelia (PB Djarum) dengan Kayla Arsya Medina (PB Mutiara Cardinal). Meski unggul di atas kertas, Jolin justru tertinggal di gim pertama 18-21. Di gim kedua, Jolin membalas ketertinggalan dengan bermain lebih impresif dan menutup gim 21-11.
Sayangnya, Jolin harus mengakui kemenangan Kayla usai takluk di gim ketiga 20-22. Berlanjut ke partai kedua, giliran tunggal putri Shaafiya Yasmin Maitsaa (PB Djarum) yang membuat posisi imbang 1-1 usai menang setelah habis-habisan meredam perlawanan tunggal putri Mutiara Cardinal, Keira Putri Indriyan dengan kemenangan tipis 21-19, 21-18.
Di partai ketiga, Mutiara Cardinal justru tampil perkasa dengan menurunkan Mayla Cahya Afilian Pratiwi yang berlaga melawan tunggal putri PB Djarum Raisya Affatunisa. Bertanding selama 34 menit, Mayla mengunci kemenangan dengan skor identik 21-11, 21-11. Hasil ini sejenak membuat Mutiara Cardinal di atas angin dengan skor 2-1 atas PB Djarum.
Namun, PB Djarum belum menyerah dari upaya memulangkan Piala Yuni kartika. Di partai keempat, ganda putri Selsi Josika/Yasintha Ristyna Putri bermain apik dan memaksa ganda putri Mutiara Cardinal Kanaya Putri Juanda Utami/Kayla Arsya Medina takluk dua gim langsung 21-11, 21-10. Posisi pun kembali imbang 2-2 antar kedua tim.
Alhasil, gelar juara harus dipastikan lewat laga pamungkas yang mempertandingkan Atresia Naufa Candani/Aurelia Syakira Putri (PB Djarum) dengan Elvira Putri Dwi Aprillian/Mayla Cahya Afiilian Pratiwi (Mutiara Cardinal). Pertandingan berjalan dramatis mengingat beban kemenangan tim berada di pundak dua ganda putri tersebut. Bahkan, beberapa kali terjadi reli panjang di poin-poin krusial hingga akhirnya pasangan PB Djarum mengunci gelar juara usai memetik kemenangan dengan kedudukan 21-19, 21-6, 21-18. Hasil akhir, 3 - 2 untuk PB Djarum.
“Saya lega sekali karena akhirnya tim mampu membawa pulang Piala Yuni Kartika ke PB Djarum. Padahal, saya tadi sempat deg-degan karena harus tampil sebagai pemain penentu di partai terakhir. Saya dan Atresia Naufa Candani terus-menerus saling mengingatkan untuk tidak kehilangan konsentrasi terutama di gim ketiga. Gelar juara di Polytron Superliga Junior 2024 ini ingin saya persembahkan untuk orangtua, semua pelatih, dan PB Djarum karena mereka tidak pernah lelah memberikan dukungan saya dan tim,” tutur Aurelia Syakira Putri atau yang kerap disapa Puput ini.
Kemenangan ini juga terasa istimewa mengingat ia bersama skuad PB Djarum berhasil menjejaki podium tertinggi bertepatan dengan perayaan ulang tahun kemerdekaan Indonesia.
Sukses Pertahankan Piala Hariyanto Arbi
Di sektor putra, skuad U-17 PB Djarum juga berhasil menyabet gelar juara usai menundukkan perlawanan PB Jaya Raya di partai final dengan skor 3-1. Pertemuan antara dua klub bulu tangkis raksasa ini merupakan ulangan dari babak final Polytron Superliga Junior tahun lalu. Kali ini, PB Jaya Raya menurunkan Maharishiel Timotius Gain yang sejak turnamen ini bergulir belum pernah sekalipun menelan kekalahan. Rekor sempurna ini juga berlanjut tatkala bertanding melawan tunggal putra PB Djarum Radithya Bayu Wardana. Tio, sapaan akrab Maharishiel Timotius Gain, menang 21-15, 21-14.
Di partai kedua, giliran PB Djarum membalas kekalahan lewat ganda putra Muhammad Rizki Mubarrok/Raihan Daffa Edsel Pramono ketika bertanding melawan Grendly Alkatib Lumintang/Muhammad Vito Annafsa dari PB Jaya Raya. Mubarrok/Raihan bermain solid sehingga membukukan kemenangan 21-14, 21-19.
Usai imbang 1-1, tim asal Kudus itu akhirnya mampu membalikkan situasi menjadi unggul 2-1 atas Jaya Raya. Adalah Yarits Al Kaaf Rengganingtyas, sosok tunggal putra yang sudah menyumbangkan poin kedua usai menyudahi perlawanan Glend Yosua Octavianus Rumondor melalui pertarungan sengit selama 41 menit dengan skor akhir 21-17, 21-16.
PB Djarum akhirnya sukses menyegel status juara Polytron Superliga Junior 2024 dalam partai keempat. Pasangan Anju Siahaan/Faizal Pangestu tampil sebagai penentu kemenangan setelah menghentikan perlawanan hebat Akmal Nurahman/Revand Harianto melalui laga tiga gim dengan skor 21-13, 17-21, 21-16. Torehan prestasi ini membuat PB Djarum berhasil mempertahankan Piala Hariyanto Arbi yang juga diraih pada Polytron Superliga Junior 2023.
"Jujur saya sempat tegang di gim kedua saat lawan bisa membalikkan keadaan setelah kami sempat lebih dulu unggul. Namun, di gim ketiga kami mampu menampilkan permainan cepat di depan sehingga mendapatkan banyak poin dari strategi itu. Saya juga bangga karena mampu menjadi pemain penentu kemenangan tim, terlebih Polytron Superliga Junior 2024 pun menjadi gelar juara bergengsi pertama saya di Magelang," kata Anju yang lahir di Magelang pada 23 Juni 2008 itu.
Legenda bulu tangkis Indonesia, Hariyanto Arbi, yang turut hadir dalam partai final U-17 Polytron Superliga mengatakan, bergulirnya turnamen dengan format beregu di level junior merupakah hal yang tepat demi melatih mental dan membangun kekompakan tim. Diharapkan, melalui ajang seperti ini pemain-pemain junior nasional bisa mengukur kemampuan mereka ketika bertanding melawan atlet-atlet luar negeri dan terus berkembang.
"Dari Polytron Superliga Junior 2024, saya melihat ada potensi-potensi besar dari atlet-atlet muda nasional untuk terus berkembang karena pemain-pemain junior dari negara lain tentunya juga melakukan pembinaan yang sama. Jadi, penting buat pemain usia 17 dan usia 19 mulai membiasakan diri bertanding di turnamen dengan format beregu melawan pemain-pemain dari luar negeri sehingga nantinya mereka akan memiliki mental baja ketika mendapat kesempatan memperkuat tim nasional Indonesia di banyak ajang besar dunia seperti Thomas & Uber Cup, SEA Games, atau Asian Games," ujar Hariyanto Arbi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
- KPU Bantul Pastikan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat Telah Dicoret dari DPT
Advertisement
Advertisement