Advertisement
Survei Indikator: Mayoritas Masyarakat Puas dengan Kinerja PSSI
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Sebanyak 75,1 persen reponden puas terhadap kinerja PSSI selama dipimpin Erick Thohir. Demikian hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia bertemu "Isu-isu Persepak bolaan di Mata Publik dan Pertaruhan Besar PSSI" yang dipaparkan di Jakarta, Kamis.
Survei 22-28 Desember terhadap 1.220 responden berusia 17 tahun atau lebih ini menyebutkan semakin tinggi intensitas warga dengan sepak bola, semakin semakin puas warga terhadap kinerja PSSI.
Advertisement
Hal sama terjadi pada kelompok yang lebih setiap hari atau hampir tiap hari mengakses media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, TikTok, menonton podcast, hingga mebaca portal berita online. Pada kelompok ini, kepuasaan kelompok ini terhadap kinerja PSSI selalu lebih tinggi.
“Kami melakukan survei tentang sepak bola ini relatif rutin. Ini tingkat kepuasan paling tinggi dalam sejarah PSSI," kata Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di Jakarta pada Kamis.
Ada lima aspek yang ditanyakan kepada responden untuk mengukur kepuasan publik terhadap kinerja PSSI. Pertama, ada aspek mengembangkan sepakbola Indonesia yang maju, modern dan profesional yang memegang prinsip sportivitas.
Kedua, membentuk tim nasional yang berkualitas dan berprestasi. Ketiga, mempromosikan sepakbola dengan semangat fair play, persatuan, pendidikan, budaya dan nilai-nilai kemanusiaan.
Keempat, menghasilkan atlet-atlet sepakbola yang berkualitas, dan kelima adalah mengatur dan atau mengoordinasikan seluruh kompetisi dan turnamen. Pada lima aspek ini, sebanyak 66,2 persen responden puas terhadap kinerja PSSI.
"Kita tidak bisa membantah bahwa dia berhasil. Dia kan baru Februari 2023, bulan depan baru dua tahun," kata pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni.
Kusnaeni kemudian menilai langkah PSSI memberhentikan Shin Tae-yong dan digantikan oleh Patrick Kluivert pekan lalu sebagai pelatih timnas Indonesia adalah langkah yang sah secara hukum.
Namun, kata dia, itu tidak mencerminkan best practice dalam ilmu tata kelola kelembagaan karena PSSI harus membayar kompensasi puluhan miliar kepada Shin yang baru diperpanjang kontraknya sampai Juni 2027 pertengahan tahun lalu.
"Ini best practice-nya menurut saya. Berhentiin dulu 'kita tidak yakin anda akan membawa ke Piala Dunia'. Kalau perlu diceritain atau enggak, enggak masalah. Selesai. Diputus itu Shin 24 Desember katakanlah, lalu 25 Desember itu ketemu Patrick dengan elegan," tutup pria yang akrab disapa Bung Kusnaeni tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Di Jakarta, PNS boleh Poligami, Asalkan Penuhi Syarat-Syarat Ini
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Layanan SIM Keliling di Jogja pada Jumat 17 Januari 2025
- Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur dan Jebres, Hari Ini Jumat 17 Januari 2025
- Jadwal Layanan SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini 17 Januari 2025, Tersedia di Terminal Dhaksinarga
- Januari 2025 Ini Ada Penyesuaian Armada dan Headway Trans Jogja, Ini Rute dan Jalur Terbarunya
- DKPP Bantul Targetkan Sawah 200 Hektare di Poncosari Bisa Panen 3 Kali Setahun
Advertisement
Advertisement