Advertisement
PSIM Berharap Mandala Krida Jadi Homebase di Liga 1, Begini Kata Pemda DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Rencana renovasi dan penambahan fasilitas Stadion Mandala Krida kembali menjadi sorotan setelah PSIM Jogja lolos ke Liga 1 musim depan. Pemda DIY selaku pemilik dan pengelola stadion yang selama ini jadi kandang Laskar Mataram itu menyebut telah mengintruksikan instansi terkait untuk bekerja sama dengan swasta untuk melengkapi fasilitas stadion.
Stadion Mandala Krida diketahui masih membutuhkan sejumlah sarana dan prasarana jika ingin dipakai sebagai venue pertandingan di Liga 1. Hal paling krusial adalah lampu stadion yang digunakan jika sewaktu-waktu laga digelar malam hari. Selain itu score board yang lebih representatif juga perlu diperhatikan.
Advertisement
Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan upaya pembenahan stadion ini tidak bisa dilakukan secara terburu-buru, mengingat masih adanya pengawasan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di beberapa lokasi stadion terutama tribun penonton di sisi timur.
Namun, di beberapa lokasi komisi antirasuah telah memperbolehkan instansi terkait melakukan perbaikan.
Beny menyebut, sejak awal pihaknya telah berusaha agar Mandala Krida masuk dalam daftar 10 stadion yang mendapatkan bantuan renovasi dari Pemerintah Pusat.
Namun, karena stadion ini masih dalam pengawasan KPK, setiap langkah perbaikan harus melalui proses rekomendasi. "Kami ingin Mandala Krida bisa segera diperbaiki. Tetapi saat bantuan turun, proses renovasi untuk 10 stadion lainnya sudah berjalan. Akibatnya, kami harus mencari sumber pendanaan lain," ujar Beny, Selasa (18/2/2025).
Salah satu langkah yang memungkinkan untuk ditempuh adalah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk berbagai aspek perbaikan, seperti pencahayaan stadion, perbaikan tribun, serta pengadaan scoring board.
Namun, kerja sama ini tetap harus memperhatikan akuntabilitas dan tidak boleh menimbulkan kerugian, baik bagi pemerintah daerah maupun pihak ketiga.
Menurut Beny, semua langkah yang diambil tetap harus dikonsultasikan dengan KPK atau Inspektorat setempat terutama jika rencana renovasi menyentuh aspek fisik stadion yang masih dalam pengawasan. "Konsultasi ke KPK itu boleh. Saya sudah minta konsultasi agar tahu mana yang bisa dilakukan tanpa melanggar aturan," jelasnya.
Selain itu, Pemda DIY juga akan menggandeng Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Inspektorat untuk memastikan langkah-langkah renovasi tetap berada dalam koridor hukum yang benar.
BACA JUGA: Homebase PSIM di Liga 1, Mandala Krida Belum Jelas, Stadion Sultan Agung Jadi Alternatif
Jika opsi kerja sama dengan pihak ketiga dapat dilakukan tanpa menyalahi regulasi, maka proses renovasi akan berjalan lebih cepat. Akan tetapi jika ada kendala, Pemda DIY akan mencari alternatif lain, termasuk mencari sumber anggaran tambahan. "Beberapa waktu saya sudah instruksikan Disdikpora DIY untuk bergerak, diusahakan dulu kalau ada masalah dan kendala kan bisa dikonsultasikan. Jangan belum apa-apa sudah bilang tidak bisa," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PSIM Jogja, Liana Tasno mengungkapkan timnya masih berharap dapat menggunakan Stadion Mandala Krida sebagai kandang untuk musim depan di Liga 1.
Namun, melihat kondisi renovasi yang belum pasti, opsi lain pun sedang dipertimbangkan. "Kami masih ingin tetap di Mandala Krida. Tetapi jika tidak memungkinkan, Stadion Sultan Agung [Bantul] menjadi pilihan terbaik karena kapasitasnya cukup besar," ujar Liana.
Meski begitu, Liana mengakui bahwa kepastian penggunaan Stadion Sultan Agung juga masih bergantung pada kebijakan pemerintah setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Hukum DIY Dorong Potensi Desa Wisata Krebet sebagai Kawasan Karya Cipta
- Pemkab Gunungkidul Anggarkan Rp1 Miliar untuk Penataan Alun-Alun Wonosari
- BPBD Bantul Waspadai Longsor dan Banjir di Masa Pancaroba
- Adanya Pelarangan Study Tour, DIY Pilih Kuatkan Wisata Pendidikan
- BPBD Kulonprogo Usulkan Penggunaan Anggaran BTT Senilai Rp700 Juta
Advertisement
Advertisement