Advertisement
Bertemu Dalam "Guyub Sedulur", Manajemen dan Suporter PSIM Jogja Sepakat Jaga Kondusivitas DIY di Liga 1

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Manajemen PSIM Jogja bersama wadah suporter Brajamusti dan The Maident, mengikuti acara audiensi bertajuk “Guyub Sedulur" di Wisma PSIM Jogja, Baciro, Selasa (24/6/2025) malam.
BACA JUGA: PSIM Jogja Ikat Kiper Muda
Advertisement
Kegiatan itu digelar untuk membahas keamanan berkandang di Stadion Maguwoharjo, kesiapan tim, dan komunikasi dua arah dari manajemen dan suporter yang berkala sebagai bentuk transparansi.
Direktur Utama PSIM Yuliana Tasno, menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah mengupayakan Stadion Maguwoharjo sebagai kandang sementara.
“Pilihan ini diambil setelah berbagai alternatif lain menemui jalan buntu,” jelasnya, dalam keterangan tertulis yang dilihat Rabu (25/6/2025).
Manajer tim Razzi Taruna, menambahkan bahwa Stadion Sultan Agung (SSA) juga terkendala standarisasi baru dari PSSI, terutama terkait implementasi VAR. Opsi lain seperti Stadion Moch Soebroto di Magelang juga dinilai belum memenuhi standar Liga 1.
Meskipun Stadion Manahan di Solo memenuhi syarat, manajemen sangat mempertimbangkan dampak psikologis tim.
“Statistik menunjukkan tim musafir biasanya mengalami kesulitan. Karena itu, kami benar-benar mengusahakan Maguwoharjo. Lapangan bagus dan suporter bisa hadir penuh, rasanya seperti benar-benar di kandang,” papar Razzi.
Razzi optimistis skuad utama Laskar Mataram sudah terbentuk.
“Tim utama sudah siap, pemain asing juga sudah ada. Pelatih terus memantau kondisi pemain dan kami sudah menyusun program pramusim,” katanya.
Selain tim utama, PSIM Jogja juga berkomitmen mengembangkan talenta muda DIY melalui program Elite Pro Academy (EPA). Untuk menunjang latihan, manajemen tengah menindaklanjuti arahan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, untuk membenahi dan memanfaatkan Lapangan Kridosono sebagai training ground.
“Kami telah membuat proposal ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk bisa membenahi Kridosono,” ungkap Liana.
Komitmen Bersama untuk Jaga Daerah Istimewa Yogyakarta
Inti dari pertemuan “Guyub Sedulur” adalah peneguhan komitmen bersama untuk menjaga kondusivitas antarsuporter, terutama jika PSIM Jogja diizinkan menggunakan Stadion Maguwoharjo.
“Kalau kita sudah diberikan izin memakai Maguwoharjo, jangan sampai ada hal kecil yang merusak kerja keras kita semua,” tegas Liana.
Ketua Panitia Pelaksana, Wendy Umar Seno Aji, menegaskan bahwa komitmen internal ini adalah modal fundamental bagi perjalanan PSIM ke depan.
“Ini komitmen internal kita untuk menjaga kondusivitas. Ini adalah langkah yang baik untuk perjalanan PSIM ke depannya,” ungkapnya.
Perwakilan suporter Widya Wati mengapresiasi langkah manajemen PSIM Jogja menggelar acara audiensi jelang Liga 1 2025/2026 bergulir.
“Semoga diskusi ini tidak berhenti hanya menjadi sekadar diskusi, tapi ada tindakan nyata setelahnya. Ini adalah langkah awal komunikasi yang terbuka antara PSIM dan suporter, sehingga tidak ada lagi prasangka negatif yang menjadi bola liar,” jelasnya.
Pertemuan ini menjadi jembatan dialog antara manajemen dan suporter. Di satu sisi, manajemen menjawab harapan akan transparansi dan langkah nyata menuju Liga 1. Di sisi lain, manajemen menaruh kepercayaan penuh kepada suporter untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan, terutama jika PSIM resmi berkandang di Stadion Maguwoharjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sosialisasi Bhinneka Tunggal Ika, Pupuk Toleransi, Jadikan Keberagaman sebagai Kekuatan
- Libur Sekolah, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Mulai Meningkat
- Diiming-imingi Pinjaman Uang, Motor Perempuan Asal Jogja Ini Dibawa Kabur Pria yang Baru Dikenal Lewat Aplikasi Kencan
- Wisatawan Asal Semarang yang Hilang di Pantai Watukodok Gunungkidul Ditemukan Meninggal Dunia
- PSIM Jogja Ikat Kontrak Kiper Muda Potensial Khairul Fikri Selama Empat Musim
Advertisement
Advertisement