Advertisement
CEO PSIS Apresiasi Perjuangan Pemain dan Pelatih di Fase Grup

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG — Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengapresiasi perjuangan para pemainnya yang telah memastikan diri menjadi pemuncak grup A Piala Presiden 2022.
Raihan puncak klasemen dipastikan setelah semalam di Stadion Manahan, Frendi Saputra dkk. berhasil melibas PSS Sleman dengan skor 5-2.
Advertisement
Menurut Yoyok Sukawi, para pemain PSIS telah berhasil melalui jadwal yang cukup padat dengan hasil yang maksimal.
“Pertama tentu apresiasi kepada semangat juang para pemain yang telah berhasil mendapat hasil maksimal walaupun jadwal cukup padat. Tidak mudah lo bermain dengan jadwal yang cukup padat namun tetap bisa konsisten memberi penampilan terbaik,” tutur Yoyok Sukawi dikutip dari laman resmi klub, Minggu (26/6/2022).
Selain itu, Yoyok Sukawi juga mengapresiasi pola rotasi yang dilaksanakan tim pelatih PSIS sehingga memunculkan banyak skema dalam tim.
“Rotasi dan kombinasi yang dilakukan tim pelatih sejauh ini juga cukup baik. Dimana para pemain baru dan lama, senior dan muda bisa bekerja sama dengan baik di lapangan,” lanjutnya.
Namun, Yoyok Sukawi juga menyampaikan bahwa masih banyak pekerjaan rumah untuk PSIS dalam menatap kompetisi Liga 1 musim ini. Apalagi kompetisi ke depan cukup panjang dan butuh konsistensi.
“Ke depan kami juga terus lalukan evaluasi-evaluasi, perbaikan-perbaikan untuk tim ini. Jangan cepat puas, terus belajar dan menjadi lebih baik supaya tujuan utama kami di Liga 1 bisa terpenuhi,” tutup Yoyok Sukawi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jadi Palang Merah Tertua, Sejarah PMI Jogja Akan Dibukukan
- Suhu Udara Jogja Terasa Lebih Dingin, Ini Penyebabnya Versi BMKG
- Pelebaran Jalan Bantul Menimbulkan Kemacetan, Penebangan Pohon Dikebut
- Hingga Juli 2025, Enam Orang di Kota Jogja Meninggal Akibat Leptospirosis
- Ratusan Pekerja Sosial di Lingkungan Dinsos DIY Ikut Skrining Massal TB
Advertisement
Advertisement