Advertisement
Pemain Keturunan Jepang, Seiya Da Costa Mundur dari Arema FC

Advertisement
Harianjogja.com, MALANG—Keputusan besar diambil oleh Seiya Da Costa ditengah berjalannya kompetisi Liga 1 2023-2024. Pemain keturunan Jepang itu memilih untuk mundur dari tim Arema FC dengan alasan pribadi.
BACA JUGA: Arema FC Kesulitan Cari Penyerang Lokal
Advertisement
Keputusan Seiya untuk mundur dari Arema FC tersebut tidak lepas dari urusan pribadi yang mengharuskannya untuk tinggal di Jepang dan itu sudah dipikirkan matang-matang.
"Ini adalah salah satu keputusan besar dalam hidup saya yang harus saya lakukan," ungkap pemain jebolan Akademi Arema ini, dikutip dari laman resmi AremaFC, Selasa (11/7/2023).
Seiya menyebutkan bahwa pencapaiannya untuk bisa bergabung dengan tim Arema FC adalah sebuah pengalaman luar biasa.
"Di sepak bola tidak boleh ada kata puas, tapi bagi saya ini adalah pengalaman yang luar biasa," jelasnya.
Atas pengalamannya selama bergabung dengan Arema FC, Seiya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya.
"Saya sampaikan terimakasih kepada manajemen, tim pelatih dan Aremania atas dukungannya kepada saya yang memberikan pengalaman yang luar biasa," ungkapnya.
Terkait keputusan Seiya ini, manajemen Arema FC sudah melakukan pembicaraan dengan pemain yang mengawali karir profesionalnya pada 2020 ini.
“Ya, untuk Seiya kita sudah bertemu dan berdiskusi. Itu sudah menjadi keputusan dan kita menghormati, untuk urusan berkaitan dengan kontrak juga sudah diselesaikan,” ungkap Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jadi Palang Merah Tertua, Sejarah PMI Jogja Akan Dibukukan
- Suhu Udara Jogja Terasa Lebih Dingin, Ini Penyebabnya Versi BMKG
- Pelebaran Jalan Bantul Menimbulkan Kemacetan, Penebangan Pohon Dikebut
- Hingga Juli 2025, Enam Orang di Kota Jogja Meninggal Akibat Leptospirosis
- Ratusan Pekerja Sosial di Lingkungan Dinsos DIY Ikut Skrining Massal TB
Advertisement
Advertisement