Advertisement
Setahun Jelang Olimpiade Paris, Penyelenggara Akui Hadapi Kesulitan

Advertisement
Harianjogja.com, PARIS—Ketua penyelenggara Olimpiade Paris Tony Estanguet mengakui bahwa akan ada kesulitan dalam 12 bulan ke depan hingga upacara pembukaan berlangsung.
BACA JUGA: Indonesia Siap Bersaing dengan Qatar Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036
Advertisement
Estanguet mengatakan kesulitan tersebut datang dari masalah utama transportasi dan keamanan, tanpa perlu menyembunyikan soal kerusuhan dan penjarahan yang mengguncang Prancis bulan ini.
"Kami tahu bahwa tahun lalu akan menentukan, tidak akan sederhana... ini akan menjadi tahun yang gila, tahun yang sulit," kata Estanguet, seperti disiarkan AFP, Rabu (19/7/2023).
"Tapi kita harus tetap tenang," ujar Estanguet pada konferensi pers di Paris menjelang tanggal 26 Juli satu tahun sebelum Olimpiade Paris.
Terlepas dari kekerasan yang berkobar di Prancis setelah seorang remaja berusia 17 tahun ditembak mati oleh polisi di sebuah perhentian lalu lintas, Estanguet mengatakan masalah keamanan sudah ditangani.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengatakan bahwa dia yakin Olimpiade Paris akan berlangsung "dalam lingkungan yang damai", meskipun banyak masalah berkobar di beberapa bagian ibu kota Prancis tempat acara Olimpiade akan berlangsung tahun depan.
Bach bahwa IOC bersimpati dengan mereka yang terkena dampak kekerasan.
"Pada saat yang sama kami dapat mencatat bahwa kerusuhan ini sama sekali tidak terkait dengan Olimpiade," kata Bach.
"Kami dapat merasakan dukungan besar dari rakyat Prancis untuk Olimpiade ini. Jadi kami sangat yakin bahwa Olimpiade dapat dan akan berlangsung dalam lingkungan yang damai."
Hadapi sejumlah masalah
Di Paris, Estanguet mengatakan masalah transportasi "sedang menuju ke arah yang benar". Misalnya, kontrak transportasi bus untuk para atlet dan ofisial terakreditasi telah dialokasikan.
"Itu memberi saya banyak kepuasan, bahkan jika kita masih memiliki banyak pekerjaan di depan kita," ujar Estanguet.
Estanguet mengatakan, dua tahap pertama penjualan tiket -- kadang-kadang dikritik karena harga yang mencapai hampir 700 euro (sekitar Rp11,8 juta) untuk perlombaan atletik -- telah menghasilkan satu miliar euro dari target 1,4 miliar euro.
Panitia penyelenggara mengalami guncangan bulan lalu ketika polisi menggerebek kantor dan rumah dua pejabatnya, Chief Executive Officer Etienne Thobois dan direktur eksekutif operasi Edouard Donnelly.
Jaksa sedang menyelidiki adanya dugaan hubungan antara kontrak Olimpiade dan potensi konflik kepentingan.
Estanguet mengatakan dia "tidak memiliki informasi baru," dan bahwa dia dan rekan-rekannya terus bekerja sama dengan penyidik.
Olimpiade Paris akan dibuka pada 26 Juli 2024 dan berlangsung hingga 11 Agustus diikuti oleh Paralimpiade dari 28 Agustus hingga 8 September.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Donald Trump Serukan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Selama 30 Hari
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
- Kenaikan Suhu Bumi Memperparah Kondisi Penderita Lupus
- Frekuensi Perjalanan Kereta Api Lebih Padat pada Libur Waisak, KAI Daop 6 Jogja Himbau Masyarakat Berhati-hati
- Warga Tangkap Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Semin Gunungkidul
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
Advertisement