Advertisement
Lini Depan PSS Sleman Masih Dianggap Mandul, Begini Kata Mihail
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pelatih PSS Sleman Marian Mihail mengaku tidak terlalu mempesoalkan lini depan timnya yang disebut kurang tajam di awal musim ini.
Pasalnya, dia mengaku punya banyak solusi di antara sejumlah pemain yang akan memecahkan kebuntuan mencetak gol.
Advertisement
Pada lima laga Liga 1 2023 ini skuad Super Elja baru mencetak enam gol dengan kebobolan tujuh gol. Gol terbanyak diciptakan oleh dua pemain sayap mereka yakni Ricky Cawor dan Kei Sano dengan masing-masing dua gol. Sementara striker murni mereka Yevhen Baha sama sekali belum menyumbangkan gol.
"Saya tidak bilang kami tidak punya solusi di lini depan. Kami punya Sano, Cawor dan kami coba tipe lain dari striker, tidak target man atau striker klasik seperti Baha," kata Marian, Selasa (1/8/2023).
Di pertandingan melawan RANS Nusantara FC Minggu (30/7/2023) lalu, Marian memutuskan untuk mencadangkan Yevhen Baha dan menurunkan Vizcarra. Cawor didapuk sebagai striker, tapi dengan peran yang berbeda. Dia lebih fleksibel bermain di sektor tengah dan sayap. "Kami coba memainkan Cawor seperti posisi Aguero di Manchester City dulu, tapi itu bukan solusi yang bagus karena tidak bekerja," ujarnya.
BACA JUGA: RANS Nusantara FC vs PSS Sleman: Babak Pertama, Belum Ada Gol di Stadion Maguwoharjo
Pelatih asal Rumania itu mengaku akan mengevaluasi lini depan tim pada pertandingan selanjutnya melawan Persija Jakarta. Dan berharap agar ada solusi yang pas agar serangan Super Elja menemukan permainan terbaiknya. "Kami akan melihat apa yang terjadi ke depan, kami akan menganalisis hal itu," ucapnya.
Menurut dia, Liga 1 musim ini sangat kompetitif di mana ada banyak pelatih hebat dari berbagai negara yang memainkan gaya permainan berbeda. DIa mengaku cukup kesulitan menemukan tim terbaik setiap minggu, sehingga PSS Sleman harus lebih berhati-hati.
"Makanya kami harus hati-hati sebab level di musim ini sangat kompetitif, ada banyak pelatih bagus dari berbagai negara dengan gaya bermain yang beda, sehingga saya bilang ini sulit untuk mempersiapkan tim setiap minggu. Meskipun kita main dengan formasi yang sama tetapi gaya bermain kami beda di setiap laga," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Warga Kasihan Jadi Korban Penipuan Modus Balik Nama Sertifikat
- Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
- Kenaikan Suhu Bumi Memperparah Kondisi Penderita Lupus
- Frekuensi Perjalanan Kereta Api Lebih Padat pada Libur Waisak, KAI Daop 6 Jogja Himbau Masyarakat Berhati-hati
- Warga Tangkap Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Semin Gunungkidul
Advertisement