Advertisement

Dibekuk Arab Saudi, Peluang Timnas Basket Indonesia ke Olimpiade Menipis

Jumali
Selasa, 15 Agustus 2023 - 09:37 WIB
Jumali
Dibekuk Arab Saudi, Peluang Timnas Basket Indonesia ke Olimpiade Menipis Basket - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SYRIA—Peluang timnas basket Indonesia ke Olimpiade 2024 semakin tipis. Hal ini menyusul kekelaahan timnas basket Indonesia atas Arab Saudi pada laga ketiga Prakualifikasi Olimpiade 2024 Paris, Senin (14/8/2023) malam. Dalam pertandingan yang berlangsung di Al Fayhaa Stadium Damaskus, Syria itu, Yudha Saputera dkk menyerah 72-86.

BACA JUGA: Indonesia Siap Bersaing dengan Qatar untuk Rebut Posisi Tuan Rumah Olimpiade 2036

Advertisement

Dalam pertandingan ini, Timnas Indonesia yang turun dengan mayoritas pemain muda sempat merepotkan Arab Saudi. Bahkan dalam duel itu para pemain Indonesia sempat menguasai kuarter pertama dengan kedudukan 23-20.

Memasuki kuarter kedua, gantian Arab Saudi mengejar melalui layup Ali Shubayli yang kemudian dijawab dengan three point jump shot dari Laurent Kokodiputra. Kedudukan sempat menjadi 30-30 saat kuarter kedua sisakan lima menit.

Arab Saudi memanfaatkan momentum itu untuk memimpin perolehan skor hingga akhirnya Indonesia bisa samakan kedudukan pada poin 38-38 ketika kuarter kedua sisakan satu menit. Waktu yang pendek itu dimanfaatkan Arab Saudi merebut kuarter kedua ini menjadi miliknya dengan kedudukan 38-43.

Pada second half, Indonesia mengejar melalui dua free throw Marques Bolden dan layup Yudha Saputra membuat kedudukan menjadi 42-43. Kedudukan sempat menjadi 49-49 saat kuarter ketiga sisakan 6 menit.

Namun kuarter ketiga ini menjadi milik Arab Saudi sengen kedudukan 57-67 setelah mereka menambah 24 poin sementara Indonesia produksi 19 angka.

Di kuarter akhir, Indonesia terus berjuang memproduksi angka. Juan Laurent Kokodiputra sukses melakukan tembakan tiga angka juga dua angka dari Bolden. Tambahan poin ini pun mempendek jarak menjadi enam angka saja dari Arab Saudi (66-72).

Turun dengan kekuatan yang lebih berpengalaman, Arab Saudi mampu lepas dari kejaran pemain Indonesia. Pada kuarter ini, Arab Saudi produksi 19 angka dan Indonesia 15 poin. Mereka akhirnya mampu memenangkan laga ini dengan kedudukan 72-86.

Marques Bolden menjadi penyumbang poin terbanyak untuk Indonesi dengan catatan 21 angka, 9 rebound, dan 2 asis. Sedangkan dari Arab Saudi, Mohammed Alsuwailem mencetak poin terbanyak dengan catatan 23 poin, 17 rebound, dan 2 asis.

Hasil ini membuat mereka membalas kekalahan di Piala Asia 2022. Saat itu, Arab Saudi dipaksa akui ketangguhan Indonesia dengan skor 80-54 dalam laga penyisihan Grup A pada 22 Juli tahun lalu di Jakarta.

“Kekalahan hari ini yang kita alami melawan KSA menyakitkan karena semakin menipiskan kemungkinan kita bisa lolos kualifikasi Olimpiade. Tapi target kita tetap memenangkan pertandingan sisa, melawan Bahrain dan Syria. Kami harap bisa menutup Pra Kualifikasi Olimpiade dengan tren positif,” terang Manager Timnas Indonesia Jeremy Imanuel Santoso, dalam keterangan tertulis.

Jeremy mengatakan, tidak sepenuhnya kalah dalam size menjadi faktor kekalahan timnas di laga ini. Baginya, size itu hanyalah salah satu faktor tapi bukan yang bisa mempertajam statemen dimana kita kalah karena size. Saya tidak percaya itu. Saya lebih percaya dimana dengan persiapan baik dan maksimal pemain bisa keluarkan kemampuan 100 persen secara konsisten,” jelas Jeremy.

Jeremy mencontohkan performa Yudha Saputera. Dia pemain terkecil Timnas Indonesia. Dimana tubuhnya jauh di bawah rata-rata tapi bisa keluarkan performa terbaik dan selalu konsisten. Jadi, persiapan dimana untuk berkompetisi, ada strengh, power dan endurance, jauh di atas size tubuh.

“Evaluasi kita untuk kompetisi berikutnya apalagi Asian Games sudah di depan mata, yaitu persiapan kita tidak bisa setengah-setengah. Kita harus bisa menutup semua kekurangan secara individu dengan kekompakan tim dan juga kesiapan anak-anak bermain di level tertinggi Asia,” ujarnya.

Jeremy tetap memberikan apresiasi kepada para pemain. Skuad muda Indonesia mampu memperlihatkan daya juang yang sangat baik.

“Tapi kesalahan-kesalahan seperti ofensif rebound dari lawan dan turn over masih hantui kita dan ini harus secepatnya kita evaluasi,” tegasnya.

Senada dengan Manajer, Asisten Pelatih Johannis Winar mengakui berat ke Olimpiade. Ini karena sehari sebelumnya, Yudha Saputera dkk juga alami kekalahan atas India.

"Dengan dua kekalahan ini, target ke Olimpiade agak berat. Tapi kami tetap mau fight di dua pertandingan sisa karena ingin menang," jelas Coach Ahang, sapaan karib Coach Johannis Winar.

Usai melawan Arab Saudi, Indonesia akan melawan Bahrain pada 16 Agustus 2023. Kemudian usai rehat sehari melawan Tuan rumah Syria pada 17 Agustus 2023.

Dikatakan Coach Ahang, kekalahan Indonesia atas Arab Saudi karena para pemain tidak bisa menjaga konsistensi permainan. Situasi ini membuat para pemain terus disalip Arab Saudi ketika sudah leading.

"Yang membuat kita kesalip karena kita tidak bisa menjaga konsistensi permainnan. Namun demikian, dengan materi 80% pemain baru sebenarnya sudah bisa main dengan margin dekat menurut aku sudah bagus banget," tegas Coach Ahang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemeriksaan Pendahuluan Sengketa Pileg, PAN: Ada Pengurangan Suara di Aceh

News
| Selasa, 30 April 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement