Ajaib, Tanpa Latihan, SRI Tim A Juarai Kompetisi Mini Soccer Satpol PP DIY
Advertisement
SLEMAN—Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Tim A menjadi juara dalam Liga Mini Soccer 2024. Kompetisi yang digelar Satpol PP DIY dan Harian Jogja ini akan kembali tahun depan dengan tim yang lebih banyak.
“Kami enggak pernah latihan, sama sekali enggak pernah. Ini baru pertama kali main mini soccer bareng setim,” kata Kapten Tim Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Tim A, Fendi Laksana, Kamis (15/8/2024).
Advertisement
Laksana bersama timnya fokus menonton pertandingan mini soccer yang mempertemukan Satpol PP DIY Tim A melawan Dinas Pekerjaan umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY Tim A dari bangku penonton. DPUPESDM DIY diperkuat dua mantan pemain profesional, yakni Nopendi yang pernah memperkuat Persiba Bantul dan Muhamat "Bagong" Ansori yang pernah memperkuat PSS Sleman, Persiba, dan PSIM Jogja. Nopendi dan Bagong bermain kurang maksimal karena cedera. Nopendi dan Bagong tetap bermain meski keduanya tertatih-tatih saat berlari.
Pertandingan itu memperebutkan peringkat ketiga Liga Mini Soccer 2024 yang digelar untuk memperingati hari ulang ke-74 Satpol PP dan hari ulang tahun ke-62 Satlinmas. Sekitar pukul 15.00 WIB, langit masih cerah dan cenderung panas menyelimuti Lapangan Lava Mini Soccer, Berbah, Sleman.
Laksana bersama pemain lain di SRI Tim A langsung pemanasan saat pertandingan antara Satpol PP DIY Tim A melawan DPUPESDM DIY Tim A selesai. Satpol PP DIY menang dengan skor 2-1. Kini saatnya SRI Tim A melawan SRI Tim B pada babak final. Mereka memang dalam satu naungan instansi, tetapi berbeda tempat penugasan.
SRI Tim A bertugas di Wilayah Operasi 3 Parangtritis. Tim ini baru terbentuk saat hendak berkompetisi mini soccer. Meski belum pernah latihan sama sekali, untungnya semua pemain punya dasar teknik bermain sepak bola. “Suka surfing juga semua, [kerja] deket pantai, [sehingga fisik terjaga],” kata Laksana.
Misalpun sebelumnya berlatih sepak bola, mereka melakukannya sendiri-sendiri. Pola latihan ini mengingatkan pada karakter di anime Captain Tsubasa. Ada karakter bernama Kojiro Hyuga, yang latihan sepak bolanya sering di pantai. Latihan yang membuat Hyuga lebih kuat secara tendangan dan fisik. “Priiiiit,” suara peluit dari wasit menandakan pertandingan final Liga Mini Soccer 2024 dimulai.
Lebih Banyak Tim
Pertandingan SRI Tim A melawan SRI Tim B berlangsung. SRI Tim A menggunakan seragam berwarna oranye. Sementara SRI Tim B menggunakan seragam dengan warna dominan dongker. Di samping lapangan, piala juara sampai peringkat ketiga sedang menunggu pemiliknya. Di samping piala, duduk para penonton, salah satunya yang punya acara, Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad.
Selama penyelenggaraan Liga Mini Soccer 2024 pada 6, 7, 8, dan 15 Agustus 2024, Noviar sering ditanya sesama pimpinan di organisasi perangkat daerah (OPD) DIY. Pertanyaan yang penasaran dengan penyelenggaraan kompetisi, padahal tidak ada anggaran dari internal.
“[Saya jawab] itu bukan kami sendiri [yang menyelenggarakan], tetapi dibantu Harian Jogja dan beberapa sponsor lain. Kami Satpol PP DIY berterima kasih dan mengapresiasi sebesar-besarnya pada penyelenggara atas suksesnya acara ini,” katanya.
Ada 56 tim yang mendaftar. Tidak hanya dari Satpol PP atau Satlinmas, tetapi juga dari OPD lain di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Ada pula tim dari lembaga vertikal seperti kepolisian, Badan Narkotika Nasional Provinsi, KPU, Bawaslu, sampai perusahaan media.
Jumlah tim yang mendaftar pun dibatasi, mengingat keterbatasan waktu penyelenggaraan. Noviar mengatakan tim yang hendak mendaftar sebenarnya lebih banyak lagi. “Jumlah tim di Piala Dunia saja 48, kompetisi ini ada 56 tim,” kata Noviar, sembari tertawa.
Meski acara ini dalam bingkai kompetisi, Noviar menganggap esensi yang lebih penting berupa persahabatan. Meski sama-sama pegawai pemerintahan, tidak tentu bisa setiap hari bertemu. Di lapangan mini soccer inilah satu tim dengan lainnya bisa bertemu dan bertanding dengan semangat sportivitas.
Memang ada hadiah untuk para juara. “Namun bisa jadi biaya untuk persiapan lebih besar dari hadiahnya. Yang kami lihat semangat dari tim yang bertanding, yang membawa nama instansi masing-masing,” kata Noviar. “Semoga tahun depan bisa kami teruskan, mungkin tahun depan bisa ada 100 tim yang bertanding. Bukan masalah menang kalah, namun mencari persahabatan.”
Saatnya Kembali
Dari pinggir lapangan, Noviar fokus pada pertandingan antara SRI Tim A melawan SRI Tim B. Babak pertama, jual beli serangan terjadi. Meski tidak ada peluang mahal yang nyaris membuat gol. Seakan dua tim masih mencari pola bermain yang paling tepat. Skor 0-0 bertahan hingga jeda paruh pertama.
Memasuki babak kedua, tensi permainan semakin meningkat. Saling bentur antarpemain semakin intens terjadi. Beberapa pemain sempat istirahat beberapa detik setelah benturan, memastikan kakinya baik-baik saja, dan bisa melanjutkan pertandingan.
Peluang-peluang manis mulai tercipta, meski belum ada gol hingga pertengahan babak kedua. Kartu kuning keluar dari kantong wasit pada salah satu pemain Sri TIM B. Dalam beberapa kesempatan, SRI TIM A memang mengancam gawang lawannya. Hingga pada serangan yang bermula dari lini belakang, Triyono Junior dengan nomor punggung 7 dari SRI Tim A, memiliki ruang untuk menembakkan bola ke gawang.
Tendangan yang cukup mudah, namun bisa berbuah gol lantaran mengenai kepala pemain lawan. Bola berubah arah dan masuk ke gawang. “Menang sangat tipis di final, skor 1-0,” kata Laksana.
Tidak hanya di final SRI Tim A kebal dari gol. Melihat ke tiga pertandingan sebelumnya, gawang SRI Tim A masih terjaga “keperawanannya”. Pertandingan pertama SRI Tim A melawan Satpol PP Bantul, mereka menang dengan skor 3-0. Kemenangan juga mereka dapatkan saat melawan Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) Polda DIY dengan 2-0 serta melawan Satpol PP DIY dengan skor 2-0. “Walaupun belum pernah latihan bareng, tapi kami sudah sering kumpul di kantor, bercanda, chemistry-nya sudah menyatu,” kata Laksana.
Tidak ada pertandingan yang mudah. Laksana dan tim menganggap semua pertandingan sebagai final. Sehingga seluruh daya upaya perlu keluar dengan maksimal. “Spirit teman-teman yang luar biasa, sehingga bisa juara. Mungkin kami akan kembali lagi dengan lebih baik di setiap event selanjutnya. Sekarang kami kembali ke tugas masing-masing,” kata pria berusia 31 tahun tersebut.
Kompetisi berakhir dengan SRI Tim A sebagai juara, SRI Tim B sebagai runner up, Satpol PP DIY peringkat ketiga, dan DPUPESDM DIY Tim A harapan pertama. Sementara top skor diraih oleh Achmad Hudan Firdaus dari Satpol PP Gunungkidul dengan delapan gol.
Untuk suporter terbaik menjadi prestasi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DIY.
Kompetisi ini terselenggara berkat dukungan Djarum Foundation, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, Alfamart, Bakpia 25, Cheers, Hotel Grand Rohan, Hotel Green Host, SPNB Product, Wolf, dan Lava Mini Soccer sebagai bagian dari sponsor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Diskriminasi Masih Marak, Jurnalis Perlu Mengadvokasi Kelompok Minoritas
- Jadwal Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Kamis 21 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, Kamis 21 November 2024: Di Kantor Kelurahan Condongcatur
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda DIY Produktifkan Lahan Kadar Keasaman Tinggi di Galur
- Jadwal dan Lokasi Keberangkatan Bus DAMRI di Jogja
Advertisement
Advertisement